AWAL 2023, harga beras kembali naik meski keran impor dibuka sejak akhir tahun 2022. Semestinya dengan hadirnya beras impor, harga beras sudah mulai turun menjelang musim panen pertama tahun ini.
Tampaknya, kebijakan impor nihil efek dalam mengendalikan harga beras yang kian melambung.
Pasalnya, belum terlihat intervensi pasar oleh Bulog pascakedatangan beras impor. Keputusan impor yang terkesan prematur justru tak diimbangi dengan kecepatan sirkulasi pengendalian harga di pasar.
Padahal, Bulog telah mendatangkan 24.000 ton beras impor asal Vietnam dan Thailand dengan rincian sebanyak 10.000 ton masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok, 10.000 ton di Pelabuhan Merak, dan 4.000 ton melalui Pelabuhan Panjang.
Bulog harus membuktikan bahwa impor beras memang ditujukan untuk kepentingan pengadaan beras nasional, bukan justru disimpan tanpa alasan yang jelas.
Artinya, kebijakan impor belum berdampak signifikan dalam mengendalikan harga beras domestik, mengingat Bulog yang mewakili pemerintah pernah sesumbar bahwa kebijakan impor beras ditujukan untuk mempertahankan kecukupan cadangan beras dan meredam kenaikan harga beras medium.
Awal tahun, produksi beras memang menurun, dan biasanya pasar mulai diguyur beras pada awal Maret yang merupakan musim panen pertama.
Sehingga beras impor diproyeksikan mengisi kekosongan stok mulai dari akhir tahun hingga Februari dan harga beras sudah stabil meski belum memasuki masa panen raya.
Namun sayangnya, saat beras impor mulai masuk ke Indonesia, Bulog belum juga melepas beras impor secara merata untuk intervensi pasar. Jangan sampai kebijakan impor beras terkesan populisme semata.
Di awal, keputusan impor disebutkan untuk kepentingan pangan nasional. Namun, saat beras impor sudah masuk, Bulog seakan tak rela mengguyur pasar dengan beras tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.