Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

Impor Dibuka, Harga Beras Tetap Naik, Apa yang Salah?

Kompas.com - 19/01/2023, 17:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, perlu digaris bawahi petani di Indonesia mayoritas berskala kecil menengah, sehingga kenaikan harga beras hanya akan menguntungkan petani kaya, tidak bagi petani miskin.

Meski harga beras dapat meningkatkan harga gabah dan meningkatkan pendapatan petani, tetapi kenaikan harga beras juga dapat meningkatkan pengeluaran rumah tangga petani.

Ini merupakan dilema saat harga beras naik. Di satu sisi, kenaikan harga diperlukan untuk mendorong produksi beras yang dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan.

Namun di sisi lain, kenaikan tersebut dapat meningkatkan kemiskinan, termasuk di kalangan petani padi itu sendiri.

Terbukti, sejalan dengan kenaikan harga beras dan harga pangan pokok lainnya yang dimulai pada Agustus tahun lalu, tingkat kemiskinan ikut meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada September 2022, tingkat kemiskinan mencapai 9,57 persen, naik tipis dari Maret 2022, yakni sebesar 9,54 persen.

Dalam teori ekonomi memang tidak ada pedoman yang jelas, apakah harga yang tinggi untuk komoditas pokok seperti beras berdampak baik atau buruk bagi masyarakat miskin.

Namun, bukti empiris dari berbagai riset menunjukkan bahwa harga beras yang tinggi merugikan sebagian besar rakyat Indonesia dan hanya menguntungkan segelintir orang.

Oleh karena itu, untuk menghindari rent-seeking impor beras, pemerintah harus menciptakan lingkungan kebijakan yang netral di mana harga domestik dijaga mendekati tingkat harga dunia dalam jangka panjang.

Hal ini akan memberikan sinyal harga yang tepat kepada petani tentang alokasi sumber daya untuk produksi beras, sambil memastikan bahwa mayoritas penduduk, termasuk sebagian besar penduduk miskin, tidak dirugikan oleh harga beras yang tidak natural.

Jika pemerintah ingin mengendalikan jumlah beras yang diimpor dengan menggunakan kuota dan izin, sekaligus berupaya menstabilkan harga, pemerintah perlu memiliki data produksi, konsumsi, dan stok yang akurat, termasuk prakiraan impor yang akurat.

Satu pelajaran yang dapat ditarik dari polemik pengelolaan beras adalah perlunya peningkatan kualitas data, termasuk menyesuaikan metodologi untuk estimasi produksi dan estimasi konsumsi oleh rumah tangga, industri, dan untuk kebutuhan lainnya.

Namun permasalahnya, setiap kementerian yang bersentuhan langsung dengan pengelolaan beras merasa paling benar dengan data yang mereka miliki. Sejauh ini belum terlihat upaya serius untuk menyatukan data tersebut.

Sehingga, wajar saja masih terjadi kesalahpaham dalam menerjemahkan kebutuhan impor beras. Jika pemerintah merancang kebijakan impor tanpa data dan estimasi yang akurat, maka pemerintah akan sangat mudah terjebak dalam populisme kebijakan yang sebenarnya sama sekali tidak tepat dalam mengendalikan harga beras nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com