Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Soal Food Estate, Ketua Komisi IV DPR: Datanya di "Mark Up" oleh Kementan

Kompas.com - 24/01/2023, 17:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi IV DPR RI kembali menyinggung Kementerian Pertanian (Kementan) terkait data food estate dalam rapat dengan pendapat (RDP).

Ketua Komisi IV DPR Sudin menyatakan tidak ada yang namanya program food estate palsu, namun datanya yang di-mark up atau dimanipulasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

"Tidak ada yang namanya food estate palsu, yang ada data yang di mark up oleh Kementerian Pertanian hasil produksi dari food estate dan ini tidak ada kaitan dengan kementerian lain, saya hanya bicara dengan kementerian saya yaitu Kementerian Pertanian," ujarnya saat membuka Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Eselon I Kementan, di kawasan DPR RI Senayan, Selasa (24/1//2023).

Baca juga: DPR Sebut Food Estate Gagal, Mentan SYL: Kita Harus Optimis

"Saya juga tergelitik baca di media. Food estate palsu, enggak ada yang palsu food estate. Kalau palsu itu berarti tidak ada food estatenya. Tapi ini ada food estatenya yang kurang pas adalah laporan perihal produksinya," sambung Sudin.

Walau demikian, Sudin mengatakan, pihaknya tetap akan membentuk panitia kerja (panja) terkait food estate di berbagai wilayah.

“Dan kita sudah sepakat untuk membuat Panja perihal food estate di berbagai wilayah. Sekali lagi tidak ada food estate palsu yang ada datanya yang tidak valid dari Kementan,” kata Sudin.

Baca juga: Kritik Program Food Estate Kementan, DPR: Dulu Bilang Siap, Kini Mana Hasilnya?

Adapun sebelumnya, Komisi IV DPR RI juga menyoroti perihal program Food Estate (FE) yang dinaungi oleh Kementan pada pekan lalu.

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menilai proyek ini gagal bahkan disebut-sebut ditemukan banyak data palsu.

"Kami Komisi IV sudah menyiapkan Panja (Panitia Kerja) Food Estate. Bahkan beberapa teman-teman mengusulkan dibikin Pansus (Panitia Khusus) karena disitu banyak data yang palsu," kata Sudin, Rapat kerja Komisi IV DPR RI Dengan Kementerian Pertanian, Senin (16/01/2023).

Terkait hal itupun Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga buka suara.

Syahrul mengatakan, menjalankan program food estate bukan perkara mudah. Menurutnya, ada banyak tantangan seperti masalah struktur lahan, hama, hingga cuaca.

"Jangan kalau lihat lahan yang ada di sini, di Jawa dengan di Kalimantan yang rawa itu. Tak bisa seperti (semudah) balik tangan," ujarnya saat ditemui di kawasan DPR RI, Senayan, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Faisal Basri: Hentikan Proyek Kereta Cepat, Food Estate, dan Ibu Kota Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com