Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi-Rusia Bertemu, Harga Minyak Dunia Naik 1 Persen

Kompas.com - 17/03/2023, 07:26 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia naik 1 persen pada penutupan perdagangan Kamis (16/2/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB. Kenaikan ini mengakhiri tren penurunan harga minyak sejak Senin lalu.

Penguatan harga minyak mentah dunia itu didorong adanya laporan bahwa Arab Saudi dan Rusia bertemu untuk membahas cara meningkatkan stabilitas pasar.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2023 ditutup naik 1 persen atau 1,37 dollar AS menjadi sebesar 74,70 dollar AS per barrel.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 6 Persen, Level Terendah dalam Setahun

Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak pengiriman April 2023, ditutup naik 1,1 persen atau 74 sen menjadi sebesar 68,35 dollar AS per barrel.

Sebelumnya, media pemerintah Arab Saudi melaporkan, bahwa Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman dan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak bertemu di ibu kota Arab Saudi untuk membahas upaya kelompok OPEC+ untuk menjaga keseimbangan pasar.

Kedua negara tetap berkomitmen pada keputusan OPEC+ Oktober 2022 lalu, yakni memangkas target produksi sebesar 2 juta barrel per hari hingga akhir 2023, kata laporan tersebut.

"Berita itu membangunkan pasar, dan itu seperti yang diharapkan dengan aksi jual yang telah terjadi selama beberapa sesi terakhir,” kata John Kilduff, Partner di Again Capital.

Pada perdagangan Kamis, dollar AS juga melemah, membuat harga minyak berdenominasi greenback jadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing, sehingga meningkatkan permintaan.

Di sisi lain, baik OPEC maupun International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan minyak yang lebih kuat ke depannya, namun kekhawatiran kelebihan pasokan terus membebani pasar.

IEA mengatakan stok minyak komersial di negara-negara maju OECD telah mencapai level tertinggi dalam 18 bulan, sementara produksi minyak Rusia pada Februari 2023 tetap mendekati level yang tercatat sebelum perang di Ukraina, meskipun ada sanksi atas ekspor lintas lautnya.

Meski begitu, analis menilai sentimen pasar minyak tetap rapuh, karena investor akan lebih terpengaruh perkembangan di sektor perbankan Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Tiga bank regional AS diketahui kolaps yakni Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank dan Signature Bank. Sementara di Eropa, Credit Suisse sedang mengalami krisis, dan Bank Sentral Eropa yang dalam tren menaikkan suku bunga, turut membebani harga minyak.

"Sentimen pasar tetap rapuh karena investor terus mempertimbangkan perkembangan terbaru di sektor perbankan baik di AS maupun di Eropa," kata Fiona Cincotta, Analis Pasar Keuangan Senior di City Index.

Baca juga: 21 Bengkel Siap Layani Konversi Motor BBM ke Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com