Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Ikon Plus Gandeng ABB Kembangkan SPKLU

Kompas.com - 13/04/2023, 18:05 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PLN Ikon Plus menjajaki kerja sama dengan perusahaan multinasional ABB E-mobility untuk mengembangkan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik di Indonesia.

Vice President Electric Vehicle Services PLN Ikon Plus, Anne Aprina mengatakan, pemerintah telah mempersiapkan berbagai regulasi untuk menyambut era kendaraan listrik dalam negeri.

Regulasi ini dimulai dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

"Dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman ini, PLN Ikon Plus dan ABB ikut serta mendukung pemerintah dalam memasuki era kendaraan listrik di Tanah Air," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Baca juga: IHSG Berakhir Merah, Rupiah Menguat di Level Rp 14.746 Per Dollar AS

Berdasarkan data PT PLN, hingga Desember 2022, jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU di Indonesia tercatat sebanyak 588 unit yang tersebar di 257 lokasi.

Jika dibandingkan tahun lalu, terjadi peningkatan signifikan sebesar 120,22 persen, dari sebelumnya berjumlah 267 unit di 197 lokasi.

PLN Ikon Plus kata Anne, mendapat mandat dari induk usahanya untuk mengembangkan bisnis di luar ketenagalistrikan atau yang disebut dengan istilah Beyond kWh.

Selain fokus pada konektivitas dan solusi digital, kini PLN Ikon Plus juga tengah mengembangkan solusi energi bersih berupa Photovoltaic (PV) Rooftop serta mendorong pertumbuhan EV dan ekosistemnya.

Hal ini juga mencakup pengembangan solusi digital untuk SPKLU dan layanan terkait EV lainnya yang terintegrasi dengan layanan kelistrikan dalam sebuah platform bernama PLN Mobile.

"Ke depan, pertumbuhan industri kendaraan listrik akan semakin berkembang pesat. Oleh karenanya, PLN Ikon Plus akan terus mengembangkan bisnis Beyond kWh terutama untuk mendukung Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) beserta seluruh ekosistemnya," pungkas Anne.

Baca juga: BTPN Tebar Dividen Rp 619,14 Miliar

President Director PT ABB Sakti Industri, Gerard Chan menuturkan, saat ini, Indonesia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam hal adopsi transportasi kendaraan listrik, termasuk dalam penyediaan infrastruktur pengisian daya yang andal di berbagai wilayah.

"Nota Kesepahaman antara ABB dan PLN Ikon Plus ini menandai komitmen kedua perusahaan untuk mempererat kerja sama dalam pengembangan berbagai layanan terkait pengisi daya kendaraan listrik. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan untuk pemerintah dalam percepatan implementasi e-mobility di Indonesia," ujar Chan.

Melalui kolaborasi ini, ABB dan PLN Ikon Plus akan melakukan berbagai kajian teknologi, studi serta diskusi terkait pengembangan layanan pengisi daya kendaraan listrik.

Kedua perusahaan akan bersinergi dalam penyediaan layanan pengisi daya kendaraan listrik yang mencakup namun tidak terbatas pada asesmen teknologi, studi pasar, pengembangan platform CSMS (Charging Station Management System), aktivitas marketing dan penyediaan perangkat pengisi kendaraan listrik.

Baca juga: BTPN Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Ini Susunannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com