BTPN Tebar Dividen Rp 619,14 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank BTPN Tbk (BBTN) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 619,14 miliar dari perolehan laba bersih tahun 2022. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Rabu (13/4/2023).

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, RUPST Bank BTPN juga menetapkan pembagian dividen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 untuk pertama kalinya sejak 2017 seiring dengan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah berkesinambungan.

“Kami mengapresiasi pemegang saham yang selama ini mendukung serta menjaga hubungan baik dengan Bank BTPN. Dividen dari laba bersih tahun 2022, sebesar 20 persen atau Rp 619,14 miliar kepada para pemegang saham,” kata Henoch.

Baca juga: BTPN Syariah Siap Tebar Dividen Rp 712,5 Miliar

Adapun sepanjang tahun 2022, perolehan laba bersih BTN senilai Rp 3,1 triliun pada 2022 atau naik naik 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,37 triliun. RUPST Bank BTPN juga menetapkan sisa laba bersih setelah dikurangi penyisihan dividen sebagai laba ditahan.

Pertumbuhan positif laba bersih ini tentunya tidak terlepas dari kinerja dan kuatnya fundamental Bank BTPN, terlebih atas komitmennya dalam mendukung resiliensi ekonomi nasional menuju endemi.

“Pertumbuhan laba bersih sebesar 16 persen pada 2022 yang didukung oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Bank BTPN berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat,” lanjut Henoch.

Henoch menyampaikan, pembagian dividen tahun buku 2022 adalah pencapaian perseroan atas kinerja solid pasca merger serta pertumbuhan laba yang kian baik dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya berharap ini bisa menjadi momentum untuk memantik optimisme kami untuk terus mencatatkan performa apik guna memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi para nasabah, pemegang saham, dan masyarakat Indonesia,” tutup Henoch.

Baca juga: Bank BTPN Bukukan Laba Bersih Rp 3,10 Triliun pada 2022, Naik 16 Persen