Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus First Republic Bank Bukan Akhir dari Krisis Perbankan di AS

Kompas.com - 02/05/2023, 15:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar tentang runtuhnya First Republic Bank pada Senin lalu menjadi kegagalan atau krisis perbankan Amerika Serikat yang ketiga dalam dua bulan terakhir.

Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor terkait apa yang terjadi sehingga membuat krisis perbankan AS.

Pertama, The Fed atau Federal Reverse menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi. Hal ini mengikis nilai olebigasi yang merupakan bagian penting dari portofolio investasi bank.

Hal tersebut membuat perbankan rentan terhadap masalah likuiditas ketika nasabah menarik akun mereka.

Baca juga: First Republic Bank Kolaps, JP Morgans Bakal Ambil Alih

Ketiga bank AS yang bermasalah yakni Silicon Valley Bank, Signature, dan First Republic Bank memiliki nasabah yang gelisah dengan tingkat dana yang diasuransikan, atau memiliki saldo di atas 250.000 dollar AS yang ditetapkan oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).

Sedikit catatan, FDIC merupakan sebuah lembaga independen pemerintah Amerika Serikat yang mengasuransikan deposito untuk nasabah bank.

Bank tidak menyimpan semua uang nasabahnya dalam bentuk tunai. Jadi ketika semua orang meminta dana mereka pada saat yang sama, itu adalah berita buruk.

Pada awal Maret, SVB mengalami masalah pada pemberi pinjaman yang menarik uang sekaligus. Hal tersebut memaksa bank menjual obligasi dengan kerugian untuk membayar pelanggannya.

Sedangkan, Signature Bank juga mengalami nasib serupa. Bank ini melayani nasabah di bidang seperti teknologi dan ekuitas swasta.

Profesor Hukum dan Pakar keuangan Publik dari Universitas Cornell Robert Hockett mengatakan, peristiwa ini bukalah akhir dari krisis perbankan AS yang terjadi di bulan Maret lalu.

"Berlawanan dengan prediksi ceria Wall Street dan Washington yang dibuat selama akhir pekan, ini bukanlah akhir dari krisis perbankan bulan Maret ini masih permulaan," ujar dia, dikutip dari CNN, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: JP Morgan Ambil Alih First Republic, Wall Street Berakhir Merah

Ia mengatakan, penjualan First Republic Bank hanya membuat JP Morgan menjadi bank yang lebih besar lagi. Dengan begitu, kekuatan bank-bank terbesar di Wall Street menjadi lebih terkonsentrasi.

Hal itu akan berdampak pada tergerusnya industri perbankan daerah.

Hockett berpendapat, sudah waktunya menghapus atau mencabut batas 250.000 dollar AS pada asuransi simpanan. Hal itu akan menghentikan kepanikan yang menyebabkan nasabah melarikan diri.

Gagasan tersebut mendapatkan dukungan. FDIC sendiri menganjurkan, peningkatan batas asuransi simpanan untuk rekening pembayaran bisnis. Anggota parlemen sedang melakukan pembicaraan untuk sekurang-kurangnya memperluas batas atas FDIC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTPN Jadi Bank Kustodian

BTPN Jadi Bank Kustodian

Rilis
Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Whats New
4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

Whats New
Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Whats New
50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com