Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meneropong Potensi Industri Dana Pensiun di Indonesia

Kompas.com - 17/05/2023, 05:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding BUMN asuransi, penjaminan dan investasi Indonesia Financial Group (IFG) mengatakan, industri dana pensiun di Indonesia memiliki potensi yang masih sangat besar.

Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Hexana Tri Sasongko mengatakan, akumulasi iuran dana pensiun di Indonesia masih relatif kecil. Hal tersebut membuat banyak orang Indonesia tidak siap pensiun.

"Di negara maju ketika usia pensiun dinaikkan, orang pada demo. Kenapa? yang satu siap yang satu tidak siap pensiun," ujar Hexana dalam Konferensi Pers IFG National Conference 2023, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Erick Thohir Ungkap Korupsi di Dana Pensiun Pelindo Terjadi Berulang Kali sejak 2005

Pada dasarnya, ia menjelaskan, pensiun adalah tentang menjaga kualitas hidup ketika memasuki usia kurang produktif.

Saat ini, dana pensiun tidak hanya dibebankan kepada pemberi kerja. Pasalnya, pekerja juga dapat menyiapkan dana pensiunnya sendiri melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Lebih lanjut, Hexana mengutip ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut bonus demografi Indonesia tinggal tersisa sekitar 13 tahun.

Baca juga: Erick Thohir Sebut 31 Dana Pensiun BUMN dalam Kondisi Prihatin

 


Ketika, bonus demografi habis, populasi Indonesia akan dipenuhi oleh orang yang memiliki usia tua atau tidak produktif kembali. Kelompok tersebut akan menjadi tanggungan kelompok usia produktif.

"Banyak negara menghadapi penduduknya tua-tua. Sudah tidak produktif lagi, ditanggung oleh yang produktif. Jadi sangat berat kalau yang tidak produktif tidak menyiapkan sedari dini," ujar Hexana.

Sebagai perbandingan, di negara maju, ketika masyarakat menyentuh usia 21 tahun dan bekerja, salah satu pengeluarannya adalah pembelian DPLK.

Baca juga: Kejagung Tetapkan 6 Tersangka Korupsi Dana Pensiun Pelindo, Erick Thohir: Sudah Didasari Bukti yang Kuat

Kontribusi dana pensiun ke PDB RI rendah

Sementara, Head of IFG Progress Reza Yamora Siregar mengatakan, saat ini sebanyak 50 persen tenaga kerja di Indonesia masih berasal dari sektor informal.

Sementara, dari total pekerja sektor formal, hanya sekitar 25 persen yang memiliki akses ke dana pensiun.

Ia menerangkan, kontribusi dana pensiun ke produk domestik bruto (PDB) baru mencapai 2-5 persen. Hal ini masih terbilang rendah ketika dibandingkan dengan rata-rata kontribusi dana pensiun ke PDB di negara-negara Asia.

"Kalau pakai standar Asia dengan rata-tara yang ikut dana pensiun dan kontribusinya, seharusnya kita bisa mencapai 17 persen dari PDB," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com