Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Kalah dari Rentenir, LPS Ungkap 6 BPR "Gulung Tikar" Tiap Tahun

Kompas.com - 28/05/2023, 08:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan data bahwa saban tahun ada enam bank Perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut. Kondisi ini terjadi sejak kondisi perekonomian normal atau sebelum pandemi Covid-19 melanda, hingga saat ini.

"BPR yang bangkrut rata-rata setiap tahun, dan bukan tahun ini aja, sebelum-sebelum krisis Covid juga rata-rata itu kalau kita lihat 6 BPR jatuh setiap tahun," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers, Jumat (26/5/2023).

Oleh sebab itu menurut LPS, penyebab banyaknya BPR di Indonesia yang "gulung tikar" bukan disebabkan oleh kondisi perekonomian nasional. Namun, lantaran tata kelola bisnis bank yang kurang mumpuni.

Umumnya karena fraud di BPR tersebut," lanjut Purbaya.

Baca juga: Aset BPR dan BPRS Naik 9,14 Persen Jadi Rp 202,46 Triliun

6-7 BPR diperkirakan bangkrut pada 2023

Purbaya menambahkan, dengan melihat data historis tersebut, pada 2023 diperkirakan akan ada 6-7 BPR yang bakal "gulung tikar" atau ajukan kebangkrutan.

"Tapi sampai sekarang masih relatif minimum yang masuk ke kami, ada beberapa tapi dari size dan jumlah belum menunjukkan atau menunjukkan ada perburukan ekonomi," tutur Purbaya.

Baca juga: OJK akan Rampingkan Jumlah BPR Jadi 1.000 Dalam 5 Tahun Mendatang

BPR vs Rentenir

Walaupun banyak BPR yang bangkrut, tapi LPS menilai ruang tumbuh BPR masih besar.

Menurut LPS, saat ini masih banyak masyarakat atau pelaku usaha mikro yang terjerat jebakan rentenir.

Segmen masyarakat tersebutlah yang bisa digarap oleh BPR.

"Kita lihat rentenir masih menguasai ekonomi Indonesia, masih banyak sekali. Artinya selama itu ada, maka BPR masih akan dibutuhkan," ucap Purbaya.

Baca juga: Perangi Rentenir, OJK Gelontorkan Rp 4,4 Triliun ke UMK

(Penulis Rully R. Ramli | Editor Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com