Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Prediksi Jumlah Penumpang Meningkat 36,45 Persen di Kuartal III-2023

Kompas.com - 31/05/2023, 19:20 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan jumlah penumpang pesawat akan meningkat hingga 36,45 persen di Kuartal III 2023 dibandingkan Kuartal III 2022.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, tren kenaikan penumpang itu lantaran terjadi peningkatan minat masyarakat untuk melaksanakan perjalanan udara selaras dengan momentum pertumbuhan industri pariwisata nasional di tahun ini.

Selain itu, pihaknya juga memproyeksikan angkutan penumpang Garuda Indonesia sampai dengan Kuartal III 2023 diperkirakan akan melampaui capaian angkutan penumpang sepanjang 2022.

"Tentunya proyeksi ini menjadi capaian tersendiri untuk melihat outlook kinerja Perseroan di tahun 2023 yang sejalan upaya aksi strategis Perseroan untuk meraih akselerasi pemulihan kinerja melalui peningkatan trafik penumpang yang didukung dengan selesainya proses restrukturisasi pada akhir tahun lalu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Terbesar Sepanjang Sejarah, Garuda Indonesia Catatkan Laba Bersih Rp 56,9 Triliun di 2022

Untuk mengantisipasi tren kenaikan penumpang pesawat tersebut, perseroan bakal menambah jumlah armadanya untuk menunjang kegiatan operasional.

Adapun di 2023 maskapai pelat merah ini akan menambah 5 pesawat narrow body jenis Boeing 737-800 NG yang akan disediakan secara bertahap.

"Pada tahap awal, sebanyak 2 pesawat dijadwalkan akan diterima oleh Garuda Indonesia pada awal Kuartal III. Sementara untuk pengiriman 3 pesawat lainnya diharapkan dapat diterima pada Kuartal IV," ungkapnya.

Dengan demikian, diharapkan pada akhir 2023 jumlah armada Garuda Indonesia akan semakin kuat dimana perseroan akan mengoperasikan sedikitnya 63 armada.

Baca juga: Erick Thohir Minta Garuda Fokus Penerbangan Domestik

Armada ini untuk mendukung berbagai langkah operasional penerbangan, termasuk dalam strategi pengembangan jaringan beberapa rute penerbangan yang menjadi preferensi masyarakat.

Optimisme kinerja Garuda Indonesia di 2023 turut terepresentasikan melalui EBITDA perseroan yang mencatatkan pertumbuhan pada akhir Kuartal I 2023 menjadi 71 juta dollar AS.

Irfan menyebut kinerja positif tersebut didukung oleh landasan kinerja terus diperkuat melalui fundamental pendapatan usaha yang semakin sehat, khususnya setelah berbagai upaya restrukturisasi menyeluruh yang dilakukan pada 2022.

Selain itu, Garuda Indonesia juga meningkatkan capaian rasio revenue per aircraft hingga 11,29 persen menjadi 26,10 juta dollar AS di 2022 dibandingkan dengan rasio aircraft per revenue di 2019 sebesar 23,45 juta dollar AS.

"Ini menjadi indikator produktivitas yang semakin optimal di mana kinerja Perseroan yang saat ini didukung oleh komposisi armada menurun signifikan hingga 70 persen dibandingkan tahun 2019 lalu, dapat menghasilkan rasio revenue per aircraft yang semakin tinggi," ucapnya.

Baca juga: Rugi Garuda Indonesia Susut Jadi Rp 1,61 Triliun di Kuartal I-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Whats New
BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com