Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rugi Garuda Indonesia Susut Jadi Rp 1,61 Triliun di Kuartal I-2023

Kompas.com - 04/05/2023, 21:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan kerugian yang semakin mengecil di sepanjang Januari-Maret 2023.

Maskapai berpelat merah ini mencatatkan rugi bersih sebesar 110,03 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,61 triliun (asumsi kurs Rp 14.700 per dollar AS) di kuartal I-2023.

Kerugian itu turun 50,91 persen dibandingkan periode sama di tahun 2022 yang merugi sebesar 224,14 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,29 triliun.

Baca juga: Restrukturisasi SDM Garuda Indonesia Harus Dilakukan dengan Cermat

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pencatatan rugi bersih itu salah satunya dipengaruhi oleh penerapan standar akuntansi PSAK 73 yang mengatur tentang pembukuan transaksi sewa pada beban operasi.

"Terlepas dari adanya penerapan PSAK tersebut, Garuda Indonesia secara fundamen operasional kinerja terus mencatatkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari sejumlah indikator penting pada kinerja usaha baik dari sisi EBITDA, cash flow hingga peningkatan trafik penumpang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/5/2023).

Pada sisi pendapatan usaha, Garuda Indonesia memang mencatatkan pertumbuhan 72 persen menjadi sebesar 602,99 juta dollar di kuartal I-2023, dibandingkan pada kuartal I-2022 yang sebesar 350,15 juta dollar AS.

Baca juga: Dirut Garuda Tegaskan Tak Pernah Larang Pramugari Berjilbab


Pertumbuhan pendapatan itu ditopang capaian pendapatan penerbangan berjadwal yang sebesar 506,82 juta dollar AS atau tumbuh 87 persen, serta komposisi pendapatan lainnya sebesar 83,35 juta dollar AS atau tumbuh 50 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Sejalan dengan itu, Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebelum bunga, pajak dan amortisasi (Ebitda) sebesar 92 persen menjadi 71 juta dollar AS dari periode sama di 2022 yang sebesar 37 juta dollar AS.

"Capaian ini menjadi langkah berkesinambungan dan awal transformasi kinerja yang secara konsisten menunjukan outlook positif dari upaya perbaikan kinerja usaha yang terus dilakukan secara berkelanjutan," kata Irfan.

Baca juga: Cara Beli Kuota Internet di Pesawat Garuda Indonesia

Pada aspek operasional, perseroan mencatat jumlah penumpang di kuartal I-2023 mencapai 1,8 juta penumpang atau tumbuh 98,2 persen.

Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang penerbangan internasional sebesar 438 persen di kuartal I-2023 menjadi sebesar 363.000 orang dari sebelumnya 66.000 di kuartal I-2022.

Sedangkan untuk penumpang penerbangan domestik Garuda Indonesia tercatat tumbuh sekitar 72 persen menjadi sebanyak 1,4 juta penumpang.

Seiring dengan kinerja usaha yang membaik, Garuda Indonesia pada akhir Maret 2023 juga telah menyelesaikan pemenuhan kewajiban terhadap kreditur yang termasuk dalam klasifikasi kreditur dengan nilai tagihan hingga Rp 255 juta.

Baca juga: Pesawat Jakarta-Surabaya Delay, Dirut Garuda Minta Maaf

Pemenuhan kewajiban tersebut sejalan dengan Perjanjian Perdamaian PKPU yang sebelumnya telah disahkan melalui putusan homologasi Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Penyelesaian kewajiban Garuda Indonesia tersebut telah dirampungkan terhadap 254 kreditur yang memiliki nilai tagihan hingga Rp 255 juta, dengan total nilai tagihan yang dibayarkan mencapai hingga Rp 15,43 miiar.

Irfan menambahkan, perseroan optimis capaian kinerja di kuartal I-2023 dapat menjadi fondasi penting untuk langkah akseleratif kinerja usaha ke depannya yang akan terus dioptimalkan dalam menjaga momentum transformasi kinerja secara on the track.

"Tentunya langkah transformasi ini akan terus dilakukan secara bertahap dan terukur dengan turut memaksimalkan momentum pertumbuhan penumpang maupun peningkatan Kapasitas produksi," tutup Irfan.

Baca juga: Viral Video Penumpang Bawa 3 Dus Bika Ambon Didenda Rp 2 Juta, Ini Penjelasan Garuda Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com