Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Yakin 3 Tahun Lagi Indonesia Mampu Olah Sampah 30.000 Ton Per Hari

Kompas.com - 27/06/2023, 21:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan mengatakan, dalam tiga tahun yang akan datang, Indonesia akan mengolah sampah hampir 30.000 ton per hari di seluruh Indonesia.

Hal itu dia sampaikan dalam sambutannya di acara Archipelagic and Island States (AIS) Forum Blue Innovation Solution: Matchmaking Sustainable Solution : Bringing Investors and Bluepreneurs Together di Jakarta pada Senin (26/6/2023).

"Ini menjadi langkah luar biasa membuat Indonesia lebih bersih dari sampah-sampah plastik yang masuk ke laut. Ini akan membuat Indonesia menjadi negara yang paling leading dalam membersihkan laut. Sampai hari ini, kita sudah sebisa mungkin mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut kira-kira 27 persen," ujarnya dikutip dari siaran pers Kemenko Marves.

Selain itu, dengan adanya berbagai kontribusi dan kerja sama di AIS Forum, Luhut yakin akan berdampak langsung pada program kongkrit yang langsung menyentuh masalah di lapangan.

Baca juga: Gara-gara Hutan Rakyat Dicaplok, Luhut Wajibkan Pengusaha Sawit Lapor Izin Usaha Mulai 3 Juli 2023

Hal ini mencakup pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, menjaga lingkungan laut, dan peningkatan kapasitas masyarakat di berbagai negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia.

Mantan Jenderal Purnawirawan TNI ini lebih lanjut menjelaskan, AIS Forum dirancang sebagai platform solidaritas global dalam mengatasi tantangan kelautan secara efektif dan inovatif.

"Saya mendapat laporan bahwa AIS Forum telah melakukan lebih dari 200 sesi pertukaran pengetahuan, pelatihan, dan bantuan teknis, pemberian beasiswa, hibah penelitian bersama, dan kerja sama program inovatif dengan lebih dari 300 pemangku kepentingan," ucap Luhut.

Selain itu, melalui startup Blue Hub, telah terbentuk platform ekosistem inovasi biru yang bertujuan mewujudkan inovasi untuk menjadi solusi bagi negara-negara pulau dan kepulauan.

Baca juga: Cerita Luhut soal Anak-anak Muda Pegawai Kantornya, Ada Eks CEO Bukalapak yang Dulu Gajinya Rp 400 Juta hingga Cucu BJ Habibie

Kata Luhut, forum ini juga telah berkontribusi memfasilitasi pembentukan dokumen Blue Financing Strategic yang telah menjadi salah satu kerangka dasar Indonesia menerbitkan Blue Bond (sukuk biru) pertama di Indonesia, sebesar Rp 11,35 triliun.

Pengalaman ini diharapkan juga akan ditularkan oleh Indonesia kepada negara-negara lainnya melalui AIS Forum.

"Melalui inisiatif AIS Forum, Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan," pungkasnya.

Baca juga: Luhut Bantah Ekspor Pasir Laut Muluskan Investasi Singapura di IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com