Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Impor Produk Petrokimia, Pertamina Mulai Produksi Orthoxylene

Kompas.com - 27/06/2023, 21:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) mulai memproduksi orthoxylene pada fasilitas kilang di Tuban, Jawa Timur.

Orthoxylene adalah produk derivarif petrokimia yang dinilai memiliki prospek keuntungan dan keberlanjutan cukup menjanjikan.

Produk orthoxylene merupakan salah satu valuable produk dari unit 211 aromatic fraksionasi tanpa mengurangi produk Paraxylene dan memiliki valuable sama dan sustainable produk dengan demand 30.000-40.000 mton per tahun pada tahap 1.

Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Didik Bahagia mengatakan, pemenuhan produksi orthoxylene di dalam negeri dilakukan guna memenuhi arahan Kementerian Perindustrian agar fokus pada pengembangan portofolio produk petrokimia.

Baca juga: BBM Baru Pertamina Pertamax Green 95 Dijual Mulai Juli 2023

“Ini adalah komitmen PT Kilang Pertamina Internasional dan PT Pertamina Patra Niaga sebagai bagian dari entitas bisnis Pertamina untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan industri dalam negeri dan mengurangi impor," ujar Didik dalam keterangannya, Selasa (27/6/2023).

Ia menuturkan, KPI sebagai subholding Refining & Petrochemical Pertamina, memegang peran krusial dalam perkembangan industri petrokimia hilir di domestik. Hal ini didukung kepemilikan Pertamina terhadap kilang pengolahan minyak bumi.

Selain itu, sebagai sentral dalam penghasil bahan baku industri petrokimia, Pertamina juga dapat menjadi lokomotif ekonomi nasional yang memberikan dampak besar dalam perekonomian Indonesia.

Oleh karena itu, kemampuan memproduksi produk petrokimia menjadi salah satu strategi adaptif yang diperlukan untuk mendukung Pertamina menjadi pemain global yang siap bersaing menghadapi tantangan bisnis masa kini.

"Seperti kemampuan dalam memproduksi berbagai valuable products seperti halnya Orthoxylene, Smooth Fluid, Breezone, BTX, Propylene dan sebagainya,” imbuh dia.

Pertamina meyakini, melalui berbagai inisiatif yang dilakukan tersebut, maka akan meningkatkan fleksibilitas perusahaan ke depan dalam memilih dan memproduksi produk yang dapat memberikan nilai terbaik bagi perusahaan pada periode tertentu.

Baca juga: Dapat Dana 3,1 Miliar Dollar AS, Pertamina Kembangkan Kilang Balikpapan untuk Ketahanan Energi RI

Sementara itu, dari sisi pemasaran dan penjualan produk, Direktur Utama PT Pertamina Petrochemical Trading Deni Febrianto mengatakan, perseroan berkomitmen untuk melayani penyaluran bahan baku orthoxylene di tahun 2023 kepada PT Petrowidada sebagai konsumen domestik yang strategis.

Adanya produk orthoxylene yang diproduksi di dalam negeri, maka pabrik Petrowidada yang sebelumnya sempat terhenti karena ketergantungan dengan suplai impor akan kembali beroperasi.

"Sehingga ini berdampak positif tidak hanya bagi Petrowidada, namun juga bagi konsumen akhir Phthalic anhydride (PA) serta masyarakat Indonesia,” kata Deni.

Ia menyatakan, Pertamina berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan produk petrokimia dalam negeri guna mendukung keberlanjutan industri petrokimia di Indonesia. Pihaknya akan terus memperluas pengembangan jaringan pemasaran orthoxylene dan produk lainnya.

Sementara itu, Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito menambahkan, produksi orthoxylene domestik ini diharapkan akan mengurangi ketergantungan bahan baku impor, membantu neraca perdagangan Indonesia, sekaligus mengamankan rantai pohon industri petrokimia.

"KPI dan TPPI telah berhasil menjawab permasalahan pasokan bahan baku industri petrokimia domestik dengan mengaktifkan kembali produksi orthoxylene nasional," ucapnya.

Baca juga: Luhut Ungkap Pertamina Bakal Bangun Kilang Minyak di Kenya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com