Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Sebut Palembang Pionir Integrasi Antarmoda di Indonesia

Kompas.com - 16/07/2023, 18:14 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan infrastruktur transportasi dan peningkatan layanan angkutan massal di Palembang, Sumatera Selatan memberikan kemanan dan kenyamanan bagi masyarakat.

Budi mengatakan, fasilitas transportasi umum tersebut memberikan kenyamanan kepada penumpang khususnya perempuan dan UMKM dengan tarif terjangkau.

"Naik transportasi umum di kota Palembang sekarang lebih mudah, murah, dan aman. Seperti misalnya naik LRT Palembang. Di stasiun-stasiun banyak petugas yang berjaga, kemudian banyak feeder seperti angkot yang semakin memperluas jangkauan dan gratis," kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (16/7/2023).

"Ini juga sangat membantu para pelaku UMKM karena tarifnya terjangkau,” sambungnya.

Baca juga: Tinjau Proyek di Luar Kota, Menhub Tak Hadiri Panggilan KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi

Budi menyebutkan, selain ada petugas yang berjaga, di dalam angkutan massal seperti LRT maupun angkutan feeder juga dipasang CCTV guna memastikan seluruh penumpang mendapatkan keamanan dan kenyamanan.

Ia juga mengatakan, jika ada pengemudi yang ugal-ugalan bisa diketahui untuk dilakukan tindakan teguran atau sanksi baik dari operator maupun regulator.

Menurut Menhub, Kota Palembang merupakan pionir integrasi antarmoda di Indonesia meliputi, moda angkutan udara, jalan, laut, sungai dan kereta api.

“Keberhasilan inisiatif yang inovatif di Kota Palembang memberikan contoh dan inspirasi bagi daerah lain untuk lebih mengembangkan sistem transportasi yang efisien, nyaman, dan terintegrasi,” ujarnya.

Adapun selain LRT, dukungan angkutan massal yang terintegrasi yang dibangun di Palembang yaitu, layanan angkutan umum perkotaan melalui angkot feeder dan layanan Bus Trans Musi dengan skema Buy the Service (BTS).

Tidak hanya dukungan sarana transportasi, pemerintah juga memberikan dukungan prasarana transportasi seperti dermaga 16 Ilir dan 7 ulu yang terintegrasi dengan Trans Musi dan LRT.

Pada kesempatan yang sama pengamat transportasi dari Universitas Sriwijaya Erika Buchari mengatakan, mengembalikan kebiasaan dari naik kendaraan pribadi ke kendaraan umum itu tidak mudah. Hal ini karena untuk mengubah paradigma masyarakat tidak mudah.

"Sekarang naik angkutan umum tidak sulit lagi, turun angkot kita langsung di stasiun. Tidak mudah memperjuangkan ini,” kata Erika.

Baca juga: Jalan Keluar Krisis Angkutan Umum Perkotaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com