Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi El Nino, Mentan Perkuat Produksi Pangan dari 6 Provinsi Ini

Kompas.com - 18/07/2023, 12:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) akan memperkuat produksi pangam di 6 provinsi dalam menghadapi iklim ekstrim El Nino.

Enam provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, enam provinsi tersebut selama ini telah berperan sebagai sentra produksi pangan nasional.

”Saya sudah lapor kepada Presiden bahwa yang bisa menyelamatkan Indonesia ada enam provinsi. Salah satunya Sumatera Selatan. Dan beliau sudah setuju untuk segera disiapkan langkah-langkahnya,” kata Syahrul dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (18/7/2023).

Syahrul mengatakan, dampak El Nino terhadap pertanian nasional akan sangat besar bila tidak ditangani dengan baik.

Baca juga: Kekeringan Ekstrem akibat El Nino Ancam Ketahanan Pangan RI

Ia mengatakan, kekeringan dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen. Bahkan, El Nino akan menyebabkan penundaan dalam penanaman tanaman yang berimbah pada penurunan luas tanam, bahkan kegagalan panen.

”Selain itu, penyakit akan bermunculan, terutama pada kawasan yang terkena kekeringan ekstrim,” ujarnya.

Di sisi lain, Mentan mengapresiasi kapasitas produksi beras Sumatera Selatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Sumatera Selatan disebut memiliki kelebihan produksi sebesar 743 ribu ton.

”Yuk kita dorong kelebihan produksi sehingga bisa mencapai 1 juta ton. Ini akan menjadi statement bagi masyarakat Indonesia bahwa Jangan khawatir, stok nasional bisa terpenuhi,” tuturnya.

Syahrul meminta Gubernur Sumatera Selatan bersama jajarannya untuk dapat turut serta membela kepentingan bangsa dalam menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia.

”Sumatera Selatan sudah beres. Tapi kepentingan Indonesia belum selesai. Untuk itu, saya minta kita semua harus turun untuk bisa memastikan stok pangan nasional tercukupi,” kata dia.

Syahrul mengatakan, pemerintah menyiapkan sembilan strategi dalam menghadapi El Nino. Sejumlah strategi tersebut meliputi identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, percepatan tanam, peningkatan ketersediaan alsintan, peningkatan ketersediaan air, penyediaan benih tahan kekeringan, program 1.000 hektare, pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, serta penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.

“Kita memiliki program 1.000 hektar adaptasi dan mitigasi dampak El Nino untuk setiap kabupaten. Sumatera Selatan memiliki 17 kabupaten/kota. Jika semua kabupaten kompak, masalah Indonesia selesai,” ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, BPS telah mengingatkan bahwa cuaca panas yang akan terjadi tahun ini akan menjadi salah satu yang terekstrim.

Meskipun begitu, Herman mengapresiasi peran Kementan yang telah turut mendorong produksi pangan Sumatera Selatan.

”Berkat dorongan Pak Menteri, Sumatera Selatan bisa surplus,” kata Herman.

Herman berharap Bulog bisa memaksimalkan penyerapan. Karenanya, produksi yang baik bila tidak diimbangi dengan penyerapan yang baik akan sia-sia.

”Sekarang sudah surplus. Maka saran kami serapan Bulog bisa ditingkatkan. Saat ini kami juga bermitra dengan swasta untuk penyerapan. Kami besyukur pihak swasta baik-baik, tidak ada yang menimbun dan mempermainkan harga,” ucap dia.

Baca juga: Harga Beras Naik, Mendag: Kalau Ada Kesulitan, Ada Beras Bulog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com