JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Rabu (2/8/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (1/8/2023) berakhir pada di zona merah pada level 6.886,49.
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan. Menurut dia, secara historis memang di bulan Agustus – September, IHSG cenderung melemah. Hal ini bisa dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi beli.
Dia bilang, awal bulan ini pelaku pasar mencermati data ekonomi AS dan rilis laporan keuangan yang sedang rilis. William mengungkapkan pergerakan IHSG masih dibayangi oleh Window Dressing, namun, investor seharusnya tidak berharap dan mengacu pada hal tersebut.
Baca juga: Belajar Investasi Saham di IPOT Makin Mudah, Tak Perlu Registrasi
“Menurut kami, IHSG mungkin kembali dalam tren sideways-nya dengan kegagalannya menguat menuju 7.000. Secara teknikal, indikator MACD menunjukkan pergerakan IHSG mulai mendekati masa jenuh beli, terkonfirmasi dengan melemahnya IHSG pada perdagangan kemarin,” kata William.
Senada, Analis BinaArtha Sekuritan Ivan Rosanova yang mengatakan IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan kembali. Adapun level support IHSG berada di 6.840, 6.800 dan 6.766, sementara level resistennya di 6.985, 7.012 dan 7.055.
“IHSG memberi sinyal false break setelah ditutup di bawah 6.925 kembali, cenderung dapat melanjutkan pelemahan menuju area 6.800-6.850. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral,” ungkap Ivan.
Baca juga: BUMN Ingin Jadi Pemegang Saham Mayoritas di Vale Indonesia
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:
1. Pilarmas Investindo
2. BinaArtha Sekuritas
3. Ajaib Sekuritas
Baca juga: Resmi Ambil Alih Saham Shell di Blok Masela, Pertamina-Petronas Bayar Rp 9,75 Triiun
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.