Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Kunjungi Proyek Perumnas, Wantimpres Djan Faridz Bicarakan Penanganan Backlog Hunian

Kompas.com - 11/08/2023, 12:38 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Djan Faridz melakukan kunjungan kerja ke proyek Perum Perumnas di Tangerang Selatan, yakni Samesta Mahata Serpong, Kamis (10/8/2023).

Dalam kesempatan itu, ia berbicara terkait penanganan backlog hunian. Adapun proyek Perumnas yang didatanginya menurutnya menjadi salah satu upaya atas permasalahan tersebut.

“Ketersediaan hunian layak bagi masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah menjadi salah satu concern utama penaganan backlog hunian,” katanya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Gandeng UI, Perumnas Sediakan Apartemen Mahasiswa

Untuk itu, hadirnya hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD), seperti Samesta Mahata Serpong, yang terintegrasid engan Stasiun Rawa Buntu bisa jadi solusi.

Hunian berkonsep TOD harus dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi penghuninya. Tetapi juga masyarakat sekitar melalui ketersediaan unit komersial, wadah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta menjadi simpul perekonomian baru,” tambah Djan Faridz.

Sebagai informasi, angka backlog hunian di Indonesia dapat dikategorikan tinggi. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah ataupun stakeholder pengembang hunian rakyat.

Data Survei Sosio Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan bahwa backlog hunian di Indonesia pada 2022 mencapai 12,71 juta, dengan rincian 2,9 juta di antaranya tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Baca juga: Sasar Generasi Milenial, Perumnas Hadirkan Rumah dengan Harga Mulai Rp 400 Jutaan

Adapun dari masyarakat yang memiliki hunian di Jakarta, 63 persen di antaranya belum memiliki hunian layak.

“Perumnas sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak tinggal diam terhadap permasalahan backlog hunian. Kami bertekad membangun hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat,”, ucap Direktur Utama Perumnas, Budi Saddewa Soediro.

Budi pun menambahkan bahwa Perumnas berkomitmen pada tugasnya yang sejalan dengan program Pemerintah dan PP 83 Tahun 2015, khususnya pada program Pengembangan Kawasan TOD dan Peningkatan Kualitas Perumahan, Permukiman & Rusun.

Sejauh ini, Perumnas telah menginisiasi berbagai program guna peningkatan kualitas hunian layak melalui revitalisasi.

Baca juga: Dorong Milenial Punya Hunian, Perumnas Gelar Festival KPR Hunian Pemuda

Pelaksanaan revitaliasi hunian fokus pada peningkatan fasilitas umum guna menciptakan interaksi sosial yang positif bagi penghuni dan masyarakat di sekitarnya.

Inisiasi Perumnas dalam mengembangkan kawasan hunian layak huni pun, kata Budi, terwujud melalui revitalisasi Rusun Sukaramai Medan—yang merupakan revitalisasi rumah susun pertama di Indonesia yang sudah sukses dan dilakukan mulai 2017.

Inisiasi tersebut akan terus dijalankan dengan adanya rencana revitalisasi pada Rusun Klender dalam beberaapa waktu ke depan.

"Revitalisasi kawasan hunian kami lakukan tidak hanya untuk mengatasi lingkungan yang terkesan kumuh dari kepadatan penduduk ataupun masalah kepemilikan rumah, tetapi sekaligus meningkatkan kualitas bangunan dengan memberikan fasilitas untuk menunjang kehidupan sosial masyarakat melalui hunian berkualitas”, tambah Budi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com