Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Amar Manfaatkan AI untuk Lindungi Dana Nasabah

Kompas.com - 15/08/2023, 16:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) memanfaatkan kecedasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk melindungi dana nasabah.

Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, Bank Amar meluncurkan fitur tabungan Brankas dari Amar Bank di aplikasi Amar Bank.

"Inovasi ini dirancang mengatasi kekhawatiran masyarakat yang meningkat terkait kejahatan finansial dan skema rekayasa sosial," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (15/8/2023).

Ia menambahkan, Brankas dari Bank Amar dilengkapi dengan teknologi penggilan video berbasis AI untuk keperluan verifikasi data.

Baca juga: Balikkan Kerugian Jadi Keuntungan, Bank Amar Raih Laba Bersih Rp 85,04 Miliar

Fitur ini juga memiliki lapisan perlindungan yang hanya dapat diakses oleh nasabah yang memiliki otoritas.

Fitur ini juga akan menambah pertanyaan atau langkah lanjutan ketika ada login ke akun nasabah dari perangkat yang berbeda.

Vishal menyebut, dengan fitur ini efektif mencegah berbagai bentuk kejahatan finansial dan risiko kehilangan dana akibat kehilangan kata sandi, pencurian ponsel, penyalahgunaan kartu debit, bahkan malware yang tak sengaja terpasang di handphone nasabah.

"Serangan siber selalu ada dan trennya bertumbuh, tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia, karena semakin banyak orang menjadi digital," ungkap dia.

Baca juga: Penyaluran Kredit Amar Bank Diproyeksi Tumbuh 18,2 Persen

Ia juga menceritakan, beberapa kasus kecil terkait kejahatan finansial juga terjadi pada nasabahnya.

Hal yang kerap ditemui misalnya ketika nasabah memberikan kode OTP (one time password) atau kata sandi kepada pihak tidak bertanggung jawab.

"Persentasenya kecil sekali," ungkap dia.

Bank Amar sendiri memiliki lebih dari 370.000 nasabah aktif. Adapun, portofolio nasabah yang relatif seimbang antara generasi Z dan baby boomer.

"Gen Z lumayan lebih besar," tandas dia.

Baca juga: Bappebti Blokir 1.327 Situs Investasi Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com