Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Sudah "Disentil" Jokowi, Nilai Impor Senjata Masih Naik

Kompas.com - 15/08/2023, 16:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor senjata dan amunisi serta bagiannya terus meningkat hingga Juli 2023. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyoroti tingginya nilai impor senjata beberapa waktu lalu.

Data BPS menunjukkan, secara kumulatif sejak awal tahun hingga Juli lalu, nilai impor senjata ke Indonesia mencapai 102,39 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 1,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.300 per dollar AS). Nilai impor terus meningkat secara bulanan sejak Februari 2023.

Secara lebih rinci, nilai impor senjata pada Januari sebesar 21,88 juta dollar AS, Februari sebesar 3,38 juta dollar AS, Maret sebesar 3,43 juta dollar AS, April sebesar 7,04 juta dollar AS, Mei sebesar 14,79 juta dollar AS, Juni sebesar 22,67 juta dollar AS, dan Juli sebesar 29,20 juta dollar AS.

Baca juga: Pistol Dirut BUMN Meletus di Bandara, Bagaimana Aturan Kepemilikan Senjata Api di Indonesia?

Adapun jenis barang tergolong senjata yang paling banyak diimpor ialah bom, granat, torpedo, ranjau, peluru kendali, dan senjata sejenisnya senilai 26,92 juta dollar AS pada periode Januari-Juli 2023. Mengekor, impor amunisi dan proyektil lainnya senilai 17,24 juta dollar AS dan senjata militer selain revolver dan pistol senilai 13,53 juta dollar AS.

Sementara itu, jika dilihat dari negara asalnya, importir utama komoditas tergolong senjata ialah Spanyol, dengan nilai impor kumulatif sebesar 78,04 juta dollar AS. Kemudian impor dari Korea Selatan senilai 25 juta dollar AS dan China senilai 19,10 juta dollar AS.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menegur kebijakan impor dalam pengadaan senjata api dan seragam yang dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Baca juga: Daftar Negara yang Paling Banyak Membeli Senjata dari Rusia, Indonesia Termasuk?

Orang nomor satu RI itu meminta Kemenhan dan Polri membeli seragam dan senjata buatan dalam negeri. Menurut Jokowi, produk industri tekstil dan persenjataan dalam negeri sudah bersaing, dan bahkan produknya sudah diekspor.

Jokowi memaklumi jika Kemenhan mengimpor alat utama sistem persenjataan (alutsista) berteknologi tinggi seperti pesawat tempur, peluru kendali, atau kapal perang.

"Tapi kalau senjata, peluru, kita sudah bisa. Apalagi hanya sepatu, kenapa harus beli dari luar?" kata Jokowi dalam pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Daftar Negara Pengimpor Senjata Militer Terbesar di Dunia

Jokowi meminta Kemenhan dan Polri mengutamakan membeli produk dalam negeri dalam pengadaan senjata, peluru, hingga seragam.

"Saya minta di Kemenhan, di Polri, seragam militer. Kita ini sudah bikin, ekspor ke semua negara, eh kita malah beli dari luar, sepatu, senjata, kita bisa bikin lho," ucap Jokowi.

Baca juga: Intip Kinerja 9 Pabrik Senjata Terbesar di Dunia Asal Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com