Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Minta PT AHM Buka Posko Pengaduan Terkait Rangka eSAF yang Bermasalah

Kompas.com - 28/08/2023, 20:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memanggil PT Astra Honda Motor (AHM) ke kantornya terkait masalah rangka motor Honda yang berteknologi Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) pada hari ini, Senin (28/8/2023).

Hal ini dikonfirmasi oleh Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan yang turut mengikuti pertemuan tersebut.

"Ya tadi antara Kemenhub, KNKT, dan Astra Honda Motor membahas tentang beberapa isu-isu terkait rangka eSAF yang patah," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (28/8/2023).

Wildan mengungkapkan, hasil dari pertemuan tersebut Kemenhub dan KNKT meminta agar PT AHM membuka semacam pusat pengaduan untuk menampung keluhan konsumen terkait rangka eSAF yang bermasalah.

Baca juga: Masalah Rangka eSAF Honda, Kemenhub Akan Panggil AHM Besok

"Jadi kalau ada konsumen yang mengeluh terkait dengan rangka Honda eSaF tadi, bisa menghubungi AHASS terdekat untuk mendapatkan layanan pemeliharaan perawatan sesuai dengan kondisi yang ada. Gratis," ucapnya.

Dia mengatakan, mulai hari ini pelanggan yang memiliki motor Honda bisa melaporkan keluhannya ke tempat servis resmi Honda (Astra Honda Authorized Service Station/AHASS).

Kemudian petugas AHASS akan memeriksa unit sepeda motor yang dibawa untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan sesuai dengan kondisi pada unit yang dibawa.

Apabila rangka eSAF pada unit yang dibawa memang perlu diganti, maka petugas akan mengganti rangka tersebut secara gratis.

"Ngelaporin saja. Nanti kondisinya seperti apa kan belum tentu harus diganti, jadi harus diperiksa dulu dan sebagainya. Makanya tadi saya sampaikan akan mendapatkan pemeliharaan dan perawatan sebagaimana kondisi yang dibutuhkan. Yang dibutuhkan apa? Kalau memang harus diganti ya diganti, kalau memang hanya diperbaiki dimaintenance dan sebagainya ya dimaintenance," jelasnya.

Dia memastikan, seluruh proses pengaduan, pemeliharaan dan perawatan, hingga penggantian rangka ini tidak dikenakan biaya untuk konsumen.

Bagi konsumen yang ingin melaporkan keluhannya terkait rangka eSAF, dapat dilakukan melalui layanan telepon 1-500-989, email customercare@astrahonda.com atau sms di 0811-9-500-989.

Baca juga: Pengereman LRT Jabodebek Masih Kasar, Kemenhub: Kita Coba Perhalus

"Iya, gratis. Artinya jangan sampai masyarakat dirugikan, sambil menunggu kami melakukan penelitian lebih lanjut ya untuk mendapatkan hasilnya," ucapnya.

Pemerintah Bentuk Tim Khusus

Sebagai informasi, rangka eSAF sepeda motor Honda tengah ramai diperbincangkan karena kerap terjadi insiden rangka motor yang mengalami patah saat digunakan konsumen.

Oleh karenanya, Wildan bilang, pihaknya membentuk tim khusus untuk melakukan penelitian terhadap kasus ini.

"Pemerintah membentuk tim untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan ini terdiri dari kementerian perhubungan, KNKT, dan PT AHM," kata dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, tim ini bertugas mencari tahu penyebab kasus rangka eSAF yang bermasalah dengan cara mengumpulkan data-data kasus dari berbagai wilayah di Indonesia.

Setelah itu, tim akan memeriksa rangka unit yang rusak tersebut dan mencari tahu penyebab kerusakan. Sebab, rangka eSAF dapat rusak karena beberapa hal seperti korosi.

"Pertama kita akan lihat yang patah. Kemudian nanti pada saat kita lihat yang patah, kita akan lihat kendaraan sejenis di tahun yang sama dan di kota yang sama yang tidak patah dan kita akan bandingkan. Terakhir kita akan kunjungi tempat untuk pabrikasinya agar kita punya gambaran," tuturnya.

Diperkirakan penelitian tim khusus yang bekerja mulai hari ini dapat membuahkan hasil satu sampai dua bulan ke mudian.

Baca juga: Tidak Seperti KRL dan LRT, Kemenhub Tak Subsidi Tiket kereta Cepat Jakarta-Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com