Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Denon Prawiraatmadja
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan

LRT dan Kemajuan Teknologi Transportasi Indonesia

Kompas.com - 29/08/2023, 14:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENTERI Keuangan Sri Mulyani mengaku deg-degan saat ikut mencoba kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin, 28 Agustus 2023.

Bu Menteri deg-degan karena kereta ini berjalan tanpa masinis alias otomatis dijalankan oleh komputer. Memang wajar kalau Bu Sri deg-degan, begitupun kita akan merasakan hal yang sama.

Selama ini, selama berpuluh-puluh tahun lalu, kita mengenal sarana transportasi seperti kereta, mobil, pesawat, kapal, bus selalu mempunyai sopir, pilot, nahkoda atau masinis yang menjalankannya dan ikut serta di dalamnya.

Tentu akan was-was kalau melihat tidak ada sopir yang “mengendalikan” mobil kita.

Namun inilah memang keniscayaan yang terjadi. Kemajuan teknologi telah mengubah banyak hal di kehidupan manusia, termasuk di sarana dan prasarana transportasi baik darat, laut maupun udara.

Pada LRT Jabodebek juga telah menggunakan teknologi maju, yaitu sistem kendali kereta berbasis komunikasi atau Communication Base Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) tingkat 3, sehingga kereta bisa melaju tanpa masinis.

Walau demikian, kereta tetap diawasi oleh petugas di pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).

Selain itu, di setiap kereta juga masih ada seorang train attendant yang bertugas mengambil alih kereta secara manual, apabila terjadi gangguan operasional.

Train Attendant akan mengemudikan kereta dengan kecepatan terbatas dan membuka-tutup pintu-pintunya untuk penumpang keluar.

Teknologi sejenis CBTC sebenarnya juga sudah diuji coba untuk transportasi lain seperti mobil dan pesawat.

Di media sosial sudah banyak ditampilkan mobil-mobil tanpa sopir serta pesawat, baik sayap tetap maupun helikopter yang diterbangkan tanpa pilot di dalamnya atau yang biasa dikenal dengan drone. Pesawat dan helikopter drone juga sudah pernah diuji coba di Indonesia.

Selain dalam operasional pesawat, teknologi sebenarnya juga sudah dipakai pada sarana pendukung dalam transportasi, hanya saja kita tidak begitu menyadarinya.

Misalnya digunakan oleh maskapai untuk reservasi tiket sampai proses check-in online. Selain itu, di stasiun kereta, bandara dan pelabuhan di Indonesia juga sudah dikembangkan teknologi biometrik untuk sistem face recognition, yaitu pengenalan wajah penumpang atau orang-orang yang lalu lalang keluar masuk daerah tertentu.

Pengenalan wajah ini bisa mempersingkat waktu check-in. Di sisi lain, bisa mencegah orang-orang yang diidentifikasi sebagai pelaku kejahatan untuk masuk.

Tantangan masa depan

Teknologi termasuk yang paling canggih saat ini, yaitu artificial intelligent, merupakan salah satu tantangan bagi dunia transportasi masa depan, selain tantangan terkait penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti biofuel dan listrik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com