Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Blak-blakan Proyek LRT Jabodebek Sempat Mandek

Kompas.com - 29/08/2023, 20:27 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan buka-bukaan soal proyek Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) yang sempat jalan di tempat.

Luhut bercerita, pada tahun 2017, pihaknya mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu menyelesaikan proyek LRT Jabodebek karena tak kunjung mendapatkan progres yang baik.

"Kalau boleh jujur, pada saat itu progres pembangunannya seperti jalan di tempat meski tiga Peraturan Presiden sudah diterbitkan untuk menunjang penyelesaian proyek tersebut," kata Luhut dalam keteranganya di kutip dari sosial media instagram pribadinya, Selasa (29/8).

Baca juga: Pintu LRT Jabodebek Dikeluhkan Kependekan, Operator: Sudah Sesuai dengan Rata-rata Tinggi WNI

Ia menjelaskan banyak kendala di lapangan yang menghambat progres pembangunan proyek LRT Jabodebek mulai dari pembebasan lahan hingga sistem persinyalan untuk proyek tersebut.

"Belum lagi perdebatan terkait mengapa tidak impor saja, mengapa harus menggunakan produk Indonesia?" kata Luhut.

Luhut mengatakan bahwa rencana pembuatan rangkaian LRT dari produk dalam negeri sempat menuai perdebatan baik dari publik maupun di lintas Kementerian dan Lembaga (K/L) sendiri.

Baca juga: Beroperasi Sampai 8 Malam, Simak Jadwal Keberangkatan Terakhir LRT Jabodebek

Namun, akhirnya seluruh K/L setuju bahwa Indonesia harus mencoba mengembangkan poduk dalam negeri. Meski ada beberapa penyesuaian terkait teknologi yang diterapkan pada LRT Jabodebek untuk memenuhi prinsip safety dan precaution.

"Tetapi lesson learned yang kami dapatkan dari pengalaman pengerjaan proyek ini adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi kami semua," jelas Luhut.

Diketahui, Presiden Jokowi telah meresmikan proyek LRT Jabodebek pada Senin (28/8/2023).

Proyek LRT Jabodebek yang akan melayani perjalanan lintas Cibubur Line yang dimulai dari stasiun Harjamukti – Dukuh Atas sepanjang 24,3 kilometer, dan Bekasi Line dari stasiun Jatimulya – Dukuh Atas sepanjang 27,3 kilometer.

Jarak antar tiap keretanya hanya berkisar 3 hingga 6 menit saja, pada puncaknya kereta ini mampu untuk mengangkut lebih dari 500.000 penumpang setiap harinya secara otomatis tanpa masinis. (Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto)

Baca juga: Penyebab LRT Jabodebek Hanya Beroperasi sampai Pukul 8 Malam

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Luhut Buka-bukaan Alasan Proyek LRT Jabodebek Sempat Jalan di Tempat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com