Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Strategi Investasi Direktur Bank DBS Indonesia

Kompas.com - 04/09/2023, 17:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam berinvestasi penting untuk mengukur tingkat risiko yang dapat diterima oleh investor.

Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan, tiap-tiap orang memiliki tingkat risiko beragam.

Hal itu erat kaitannya dengan jumlah uang yang dapat dipergunakan untuk menabung dan investasi pada setiap orang.

"Tergantung stage-nya. Kalau orang punya spend Rp 10 miliar, dia ilang Rp 1 miliar itu 10 persen. Tapi kalau yang punya uang Rp 100 juta dan ilang Rp 100 juta, itu semuanya," kata dia usai konferensi pers, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Permudah Pembayaran Ritel ke Pemasok, Bank DBS Indonesia Hadirkan Inovasi Supplier Payment Service dengan DBS IDEAL CONNECT

Ia menambahkan, beragamnya tingkat risiko seseorang akan membuat strategi investasi juga berbeda.

Sebagai ilustrasi, ia menceritakan, pihaknya akan mengarahkan seseorang dengan uang luang atau uang dingin yang lebih besar ke instrumen dengan tingkat risiko lebih tinggi.

"Karena reward-nya lebih tinggi, tapi dia berarti juga harus harus mengorbankan ketika ada penurunan dalam perjalanan investasinya. Dia bisa bertahan," imbuh dia.

Sebaliknya, untuk seseorang dengan anggaran yang pas-pasan disarankan untuk memilih produk investasi yang lebih aman.

Baca juga: Tips Investasi, Waspada Iming-iming Imbal Hasil Tinggi!

Dalam investasi pribadinya, Rudy sendiri selalu percaya pentingnya diversifikasi investasi.

Artinya, seseorang sebaiknya tidak meletakkan semua kekayaannya dalam satu jenis produk investasi.

"A little bit of capital market, capital asset, kes dalam bentuk deposito itu harus ada," tutur dia.

Hal itu bertujuan, agar seseorang tetap memiliki pegangan meskipun dalam perkembangan kondisi ekonomi.

"Kalau interest rate lagi tinggi kita enjoy, kalau lagi rendah kita enjoy yang fixed asset, jadi ada masa-masanya, yang penting diversifikasi," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com