Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Optimis Panen Raya Tahun Depan Tak Molor

Kompas.com - 04/09/2023, 20:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan panen raya pada 2024 mendatang tak molor.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, fenomena La Nina (musim hujan) pada awal tahun depan dapat dimanfaatkan untuk mempercepat proses tanam.

"Kita kejar terus, cocok itu. Kita optimis, biasanya abis El Nino itu La Nina, biasanya abis El Nino itu La Nina biasanya basah. Sekarang kan kering. Semuanya itu ada hikmahnya, ada challange-nya," kata Suwandi saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Suwandi mengatakan, proses penanaman padi akan bergantung pada kondisi tanah. Karenanya, kata dia, kondisi La Nina dapat mendukung panen raya skala besar pada tahun depan.

Baca juga: Kementan Targetkan Produksi Padi 55,42 Juta Ton

"Kita ikuti data curah hujan dan begitu ada air kita kejar tanam untuk panen raya skala besar. Begitu ada hujan kita kejar untuk panen skala besar. Selesai El Nino bisanya masuk La Nina biasanya gitu siklus tahunannya," ujarnya.

Dikutip dari Kontan.co.id, Kementan mengakui kekeringan ekstrem atau El-Nino akan mengancam gagal panen sebanyak 1,2 juta ton beras.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan fenomena El-Nino ini berpotensi menyebabkan kekeringan sekitar 870.000 hektare (ha) lahan padi.

"Analisa data kita, kalau ini El-Nino dengan kapasitas yang sangat tinggi, kita kehilangan 1,2 juta ton beras," jelas Syahrul, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Mendag Pastikan Impor Beras 1 Juta Ton dari India Batal

Salah satu antisipasi yang dilakukan Kementan adalah tanam padi sebanyak 500.000 ha. Dengan penanaman itu, Syahrul optimis dapat menghasilkan sebanyak 3 juta ton gabah atau sekitar 1,5 juta ton beras untuk mengantisipasi penurunan produksi El-Nino.

Ia menjelaskan 500.000 hektare ini merupakan lahan yang sudah ada yang merupakan wilayah hijau dengan ketahanan air mencukupi untuk produksi padi.

"Sekarang kita sudah mulai tanam, saat ini ada sekitar 50.000-60.000 ha yang sudah tertanam," kata Syahrul.

Baca juga: Bos Pertamina Sebut Kuota Elpiji 3 Kg dan Solar Subsidi Tahun Ini Bakal Jebol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com