Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau Pagi Ini, Rupiah Melemah

Kompas.com - 22/09/2023, 09:45 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (22/9/2023). Sementara itu, mata uang garuda melemah pada perdagangan pasar spot.

Mengutip data RTI pada pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.998,46.IHSG naik tipis sebesar 0,1 persen atau 7 poin dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.991,46.

Sebanyak 205 saham melaju di zona hijau dan 156 saham di zona merah. Sementara itu, 207 saham lainnya stagnan.

Baca juga: IHSG Bakal Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Ilustrasi saham perusahaan. ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Ilustrasi saham perusahaan.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 760 miliar dengan volume 1,2 juta saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, IHSG hari ini berpeluang menguat, setelah sempat kembali ke dalam fase pengujian level 7.000. Ini artinya, IHSG hanya kembali ke area sideways 6.900 sampai 7.000.

Adapun pergerakan IHSG cenderung mendekati resistance dan pada perdagangan kemarin terjadi penurunan nilai transaksi. Dengan demikian, arah IHSG masih menguat namun hanya memasuki fase pengujian kembali yang umumnya memang memakan waktu.

“Secara teknikal, level 7.000 kembali memasuki fase pengujian. Menurut kami, pengujian ini bisa berhasil namun agak memakan waktu hingga pekan depan (akhir bulan September 2023) sebelum penguatan lanjutan," kata William dalam analisisnya. 

Baca juga: Mengekor Bursa Asia, IHSG Ditutup di Zona Merah, Bagaimana dengan Rupiah?

William memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak bervariasi, dengan kecenderungan menguat dalam range 6.900 sampai 7.077.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak mixed. Nikkei Jepang turun 0,89 persen (289,1 poin) pada level 32.281,8, dan Strait Times berada pada level 3.190,3 atau melemah 0,39 persen (12,5 poin).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com