Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Berharap Pengguna Pertamax Tidak Migrasi ke Pertalite

Kompas.com - 03/10/2023, 16:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina menaikkan harga Pertamax Series di mana Pertamax (RON 92) naik menjadi Rp 14.000 per liter per 1 Oktober 2023.

Jika dibandingkan dengan Pertalite (RON 90) yang saat ini masih Rp 10.000 per liter, maka harga keduanya selisih Rp 4.000 per liter.

Pertamina berharap, kenaikan harga Pertamax saat ini, tidak membuat adanya migrasi ke Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi yang notabene harganya lebih murah.

Baca juga: Harga Pertamax Cs Naik Dinilai Tidak Berdampak Signifikan ke Inflasi

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting berharap konsumen pengguna BBM non-subsidi tidak migrasi membeli Pertalite.

“Segmen pengguna Pertamax umumnya memahami perlunya BBM yang sesuai dengan spesifikasi kendaraannya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (2/10/2023).

Meski ada kemungkinan migrasi pelanggan ke Pertalite, Irto menyatakan, hingga saat ini kuota BBM Pertalite masih cukup tersedia hingga tutup tahun.

Baca juga: Harga Pertamax dkk Naik Ikut Mekanisme Pasar

Sampai dengan Agustus 2023, Pertamina Pertamina Patra Niaga telah menyalurkan Pertalite sebesar 19,8 juta kilo liter (KL) dari kuota 32,5 juta KL. Artinya sudah terealisasi 60,92 persen.

“Sekali lagi harapannya konsumen tetap menggunakan BBM non subsidi,” tegasnya.

Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan, selisih harga BBM saat ini memungkinan migrasi pelanggan dari Pertamax ke Pertalite.

"Tetapi jumlahnya saya kira tidak banyak, tetapi kemungkinan sih pasti ada," jelasnya di Gedung Kementerian ESDM, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Harga Pertamax Naik, Masyarakat Bakal Serbu Pertalite? Ini Kata Kementerian ESDM

Tutuka menyatakan, kenaikan harga Pertamax sebagai BBM non-subsidi karena tersengat melambungnya harga minyak mentah dunia saat ini.

Meski begitu, Tutuka melihat, harga minyak mentah sudah kembali turun dan tidak akan terus naik.

Dia memastikan, kenaikan harga minyak mentah tidak akan berpengaruh pada harga BBM jenis khusus penugasan (JBKP) yakni Pertalite.

Baca juga: Harga Pertamax dkk Naik Ikut Mekanisme Pasar

Sejatinya, untuk menahan migrasi pelanggan Pertamax ke Pertalite, Tutuka bilang pentingnya penyaluran tepat sasaran.

"Itu yang pernah kita sampaikan dulu bahwa BBM JBKP itu harus tepat sasaran dimana revisi peraturan (Perpres 191 Tahun 2014) dulu," terangnya.

Tanpa merinci proses terkini, ia mengungkapkan, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan kementerian terkait untuk merevisi kebijakan tersebut.

"Komunikasi (dengan kementerian terkait) sedang berjalan," jelasnya. (Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi)

Baca juga: Pemerintah Waspadai Migrasi Pengguna Pertamax ke Pertalite

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Harga Pertamax Naik, Pertamina Berharap Tak Ada Migrasi Pengguna ke BBM Subsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com