Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DK OJK Cerita Pernah Dapat Penawaran Umrah Bodong

Kompas.com - 10/10/2023, 15:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menceritakan pengalamannya mendapatkan tawaran umrah bodong.

Hal itu disampaikan dalam acara Edukasi kepada komunitas Perempuan/Ibu dalam acara SICANTIKS, Selasa (10/10/2023).

"Ibu-ibu ada yang pernah terkena umrah bodong? Pernah ya, saya juga ditawarin sering Bu, saya punya temen yang grup-grup perempuan, di WA grup ada yang menawarkan ‘Jeng ini ada tawaran umrah.’ Murah banget berangkatnya tiga tahun lagi, nanti bayarnya full di depan,” cerita dia.

Ia menambahkan, penawaran layanan keuangan termasuk yang syariah di dalamnya tetap perlu mendapatkan perhatian masyarakat.

Baca juga: Perempuan Rentan Tertipu Investasi Bodong, Ini yang Dilakukan BEI

Sebagai contoh, wanita yang akrab disapa Kiki itu menceritakan ada penawaran investasi bodong atau ilegal dari sebuah butik syariah di Aceh.

Selain itu, tawaran penipuan seperti First Travel juga sempat menelan korban.

Untuk itu, Kiki mengimbau ibu-ibu untuk selalu mengecek legalitas dan kelogisan dari setiap tawaran yang menyangkut penghimpunan uang.

"Jadi yang perlu diingat itu 2L," imbuh dia.

Baca juga: Waspadai Investasi Bodong Berkedok Koperasi Simpan Pinjam

Hal terebut mencakup legalitas dan seberapa logis penawaran tersebut. Salah satu cara mengecek legalitas sebuah badan adalah dengan bertanya langsung kepada OJK.

Tak hanya itu, Kiki meminta ibu-ibu cermat membedakan antara izin mendirikan PT dan izin menyelenggarakan kegiatan penghimpunan dana.

Adapun untuk dapat melakukan aktivitas penghimpunan dana, lembaga jasa keuangan harus mengantongi izin OJK terlebih dahulu.

Sementara itu, ibu-ibu juga diharapkan dapat mengukur tingkat kelogisan penawaran tersebut.

"Misalnya ditawarkan sebulan bisa dapat 10 persen, 15 persen, harus hati-hati. alau benar segitu, dia tidak akan mengumpulkan dana dari ibu-ibu," tandas dia.

Baca juga: Awas Investasi Bodong, Simak Tips agar Terhindar dari Penipuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com