Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Investasi Bodong Berkedok Koperasi Simpan Pinjam

Kompas.com - 17/07/2023, 12:42 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat diminta untuk waspada terhadap penawaran investasi bodong yang berkedok koperasi simpan pinjam.

Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (17/7/2023), koperasi simpan pinjam adalah jenis koperasi yang berfokus pada kegiatan simpan pinjam atau pemberian pinjaman kepada para anggotanya.

Dalam perkembangannya, dana yang dihimpun koperasi simpan pinjam dapat dimanfaatkan untuk mendanai usaha anggota koperasi, tentunya dengan mempertimbangkan kelayakan usaha dan keuntungan yang wajar.

Baca juga: Merah Putih Fund Incar Investasi di 30 Startup

Namun, dalam praktiknya seringkali ada oknum yang menawarkan layanan simpan pinjam koperasi dengan keuntungan tinggi, tanpa risiko, dan waktu cepat. Contohnya, tawaran investasi di sektor pertanian, usaha rental kendaraan, dan lainnya.

Hal tersebut merupakan iming-iming investasi bodong berkedok koperasi yang bisa memakan korban. Anda perlu memahami modus investasi bodong berkedok koperasi agar tidak terjebak.

Berikut ini beberapa ciri dan modus investasi bodong berkedok koperasi:

1. Tawarkan keuntungan tinggi dalam waktu singkat dan tanpa risiko

Jasa simpan pinjam dalam koperasi memang memberikan keuntungan berupa bunga, namun perlu diingat bahwa keuntungan tersebut terbatas sesuai dengan kinerja pinjaman koperasi.

Kinerja pinjaman koperasi salah satunya dapat dilihat dari aktivitas usaha yang didanai. Karenanya, penting sekali untuk mempelajari profil usaha yang didanai. Apakah usaha tersebut memberikan keuntungan yang wajar? Jika keuntungan yang ditawarkan tinggi, dalam waktu singkat, dan tanpa risiko sangat mungkin bahwa ini merupakan tawaran investasi bodong.

2. Menjanjikan bonus dari perekrutan anggota baru dan melipatgandakan modal

Keanggotaan koperasi bersifat sukarela, praktik perekrutan member get member atau iming-iming melipatgandakan modal patut diwaspadai sebagai aktivitas investasi bodong. Praktik ini sangat mirip dengan skema ponzi yang menawarkan keuntungan instan. Ingat! Tidak ada keuntungan yang bersifat instan.

3. Memberikan pinjaman tanpa kredit scoring

Apabila koperasi memberikan pinjaman tanpa kredit scoring, hal ini perlu diwaspadai. Pinjaman yang tidak tepat sasaran atau mengalami gagal bayar bisa berdampak pada keuangan koperasi.

Baca juga: Awas Investasi Bodong, Simak Tips agar Terhindar dari Penipuan

Demikian, modus dan ciri investasi bodong berkedok koperasi, agar ands tidak menjadi korban yuk ingat selalu tips dari OJK yaitu 2L, Legal dan Logis.

Legal berarti memiliki izin dari lembaga yang mengawasi. Anda dapat mengecek legalitas koperasi seperti Surat Izin Usaha, Akta Pendirian, dan pastikan memiliki izin usaha dari OJK atau Kementerian Koperasi dan UMKM.

Logis berarti keuntungan atau imbal hasil yang ditawarkan harus rasional, tidak mungkin keuntungan tinggi tanpa risiko didapat dalam waktu singkat.

Praktik investasi bodong, termasuk dalam kategori penipuan. Jika menemukan aktivitas investasi ilegal andacdapat menghubungi dan melaporkan ke Satgas Waspada Ilegal atau layanan OJK @kontak157.

Baca juga: Tips Investasi, Waspada Iming-iming Imbal Hasil Tinggi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com