JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 27 perusahaan dalam antrean atau pipeline pencatatan saham BEI. Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, sebanyak 1 perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar.
"Kemudian, 15 perusahaan aset skala menengah atau memiliki aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Selanjutnya, 11 perusahaan aset skala besar dengan nilai di atas Rp 250 miliar," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Jumat (13/10/2023).
Adapun rincian sektornya yakni masing-masing 4 perusahaan sektor Basic Materials, Consumer Cyclicals, Energy, dan Infrastructures. Kemudian, 3 perusahaan dari sektor Industrials, dan 1 perusahaan dari sektor Healthcare.
Baca juga: Sepekan Melantai di BEI, Saham Emiten Prajogo Pangestu Melonjak 202,5 Persen
Nyoman mengatakan, hingga saat ini telah diterbitkan 93 emisi dari 55 penerbit obligasi efek bersifat utang dan sukuk atau EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 98,2 triliun.
"Sampai dengan 13 Oktober 2023 terdapat 12 emisi dari 11 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline," ungkap dia.
Adapun beberapa sektor EBUS terdiri dari lima dari sektor financials, 2 perusahaan dari sektor properties & real estate, energy, dan technology. Selanjutnya, masing-masing 1 perusahaan dari sektor basic materials dan consumer non-cyclicals.
Baca juga: Bursa Saham AS Ditutup di Zona Merah Imbas Lonjakan Harga Minyak
Sementara untuk right issue, per tanggal 13 Oktober 2023 terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp 37,3 triliun.
Nyoman mengatakan terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI yaitu sektor consumer cyclicals sebanyak 8 perusahaan dan 5 perusahaan dari sektor financials.
Selanjutnya, masing-masing 4 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals dan energy. Kemudian masing-masing 1 perusahaan dari sektor basic materials, infrastructures, dan transportation & logistic.
Baca juga: Tips Belajar Investasi Saham Lewat Gadget untuk Pemula
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.