Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Nilai Capres dan Cawapres Harus Paham Ekonomi

Kompas.com - 19/10/2023, 22:31 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika pemilihan presiden (pilpres) kian hangat seiring dengan dibukanya pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga 25 Oktober 2023.

Setidaknya, sudah dua pasangan capres-cawapres yang resmi mendaftar ke KPU yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sementara Prabowo Subianto hingga saat ini belum menentukan pasangan cawapresnya.

Di tengah hangatnya kondisi politik dalam negeri, Center of Reform on Economics (CORE) menilai pentingnya figur capres atau cawapres yang memiliki pemahaman dan paradigma ekonomi. Hal ini untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Baca juga: Bahlil: Setahu Saya Tidak Ada Capres yang Tak Setuju dengan IKN

Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal mengatakan kehadiran capres atau cawapres yang mempunyai pehamanan dan paradigma ekonomi yang baik akan sangat menentukan pembangunan Indonesia ke depan.

"Menurut saya, sangat penting memiliki tak cuma cawapres, tapi juga capres dengan pehamanan dan paradigma ekonomi karena akan menentukan kebijakan ke depan," ujar Faisal dalam keterangannya dikutip Kamis (19/10/2023).

Dia bilang, pehamanan tentang ekonomi harus diikuti dengan paradigma ekonomi yang tepat dan sesuai dengan karakteristik. Faisal mengatakan, pehamanan dan paradigma ekonomi sangat penting dimiliki pemimpin Indonesia dalam menghadapi tantangan yang semakin berat ke depan.

Baca juga: Kadin Harap Cawapres di Pilpres 2024 dari Kalangan Pengusaha

"Pemahaman saja mungkin belum banyak berpengaruh terhadap perubahan kebijakan seandainya tidak diikuti dengan paradigma yang sesuai dengan karakteristik Indonesia," ucapnya.

Dia menilai, pemahaman dan paradigma ekonomi yang baik akan sangat menentukan dalam menghasilkan kebijakan untuk menghadapi persoalan ekonomi. Menurutnya, kesalahan dalam melihat persoalan akan berdampak fatal terhadap perekonomian Indonesia ke depan.

"Seringkali antar-prinsip satu dan lainnya, bertabrakan meski sama-sama prinsip ekonomi, misalnya terkait efisiensi, pemerataan, aspek keadilan, UMKM, dan lapangan kerja. Ini perlu adanya pemahaman dalam melihat permasalahan ekonomi," kata Faisal

Baca juga: Pesan Sri Mulyani Jelang Pilpres: Boleh Berbeda Pilihan, tapi Harus Tetap Rasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com