Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Target Pertumbuhan Ekonomi Capres-Cawapres pada Pilpres 2024

Kompas.com - 27/10/2023, 13:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan maju pada Pilpres 2024 telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketiga pasangan itu telah merilis dokumen visi dan misi yang akan dijalankan selama periode kepemimpinan 2024-2029.

Salah satu poin yang menarik diperhatikan dalam visi misi para pasangan capres dan cawapres ialah terkait pertumbuhan ekonomi. Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden memasang target pertumbuhan ekonomi yang berbeda.

Pasangan pertama yang mendaftarkan diri ke KPU, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, memasang target pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5,5 - 6,5 persen per tahun pada periode 2025-2029.

Baca juga: Visi Ekonomi 2045 Para Capres

Dalam dokumen visi dan misi yang diunggah, pasangan yang diusung Koalisi Perubahan itu akan mengejar target pertumbuhan ekonomi yang dipasang melalui kebijakan fiskal, lewat efisiensi anggaran yang memprioritaskan belanja produktif dan menekan belanja non produktif. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan ruang fiskal yang lebih besar.

Di sisi lain, pasangan itu akan meningkatkan penerimaan negara melalui perluasan basis dan perbaikan kepatuhan pajak. Dengan demikian, rasio pajak atau tax ratio ditargetkan dapat meningkat dari 10,4 persen 2022 menjadi 13-16 persen pada 2029.

Pasangan capres dan cawapres berikutnya, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, memasang target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yakni rata-rata sebesar 7 persen setiap tahunnya.

Baca juga: Janji Ganjar Gaspol Kebijakan Ekonomi agar Terhindar dari Middle Income Trap

Untuk mengejar target tersebut, pasangan Ganjar-Mahfud menyiapkan sejumlah strategi, mulai dari peningkatan peran koperasi dan UMKM, dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, serta pertumbuhan industri manufaktur di level 7-8 persen.

Berbeda dengan dua pasangan sebelumnya, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak menuliskan target pertumbuhan ekonomi dalam dokumen visi dan misi yang telah diunggah.

Namun demikian, dalam dokumen yang telah diunggah, pasangan itu menawarkan beberapa janji ekonomi, mulai dari swasembada pangan, energi, dan air, penyempurnaan penerimaan negara, pemberantasan kemiskinan, menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan, penguatan pendidikan, pelestarian lingkungan hidup, hingga melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi.

Baca juga: Janji Ekonomi Prabowo-Gibran: Lanjutkan Hilirisasi, IKN, hingga Jaminan Rumah Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com