Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Daya Saing Industri Baja, PGN Area Tangerang Suplai Gas ke PT Aneka Baja Perkasa Industri

Kompas.com - 04/12/2023, 14:40 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku subholding gas PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) jual-beli gas bumi dengan PT Aneka Baja Perkasa Industri (ABA).

Dalam kontrak tersebut, PGN menyatakan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan gas bumi ABA yang beroperasi di Tangerang dengan pengaliran gas bumi sebesar 350 – 1750 metric million british thermal unit (MMBTU).

Penandatanganan kontrak itu dilakukan oleh Area Head PGN Tangerang Bambang Purwanto yang merupakan bagian wilayah PGN Sales Operation Region II (SOR II) dan Direktur ABA Edy Putra Lo. Perjanjian jual-beli gas bumi ini memiliki durasi lima tahun.

“Kami menyambut dengan baik atas terlaksananya penyaluran gas untuk ABA ini, sehingga bisa langsung dapat digunakan sebagai sumber energi yang lebih murah, lebih ramah lingkungan, dan dapat diandalkan. Semoga PGN akan terus mendukung ABA," ujar Direktur ABA Edy Putra Lo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (4/12/2023).

Baca juga: Krakatau Posco dan Kemenperin Kerja Sama Ciptakan SDM Unggul Industri Baja

Ia berharap, ABA yang selama ini memproduksi baja berkualitas dengan variasi kawat baja sesuai kebutuhan pelanggan di dalam dan luar negeri dapat membantu memenuhi kebutuhan domestik serta mengurangi ketergantungan pada impor produk baja.

Sementara itu, General Manager PGN SOR II Iwan Yuli Widyastanto menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung industri baja serta efisiensi biaya produksi dengan menyuplai gas ke ABA.

“Ini merupakan wujud komitmen PGN untuk memperluas penyaluran gas bumi kepada industri dan mengurangi impor baja serta multiplier effect bagi masyarakat dan perekonomian,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Area Head PGN Tangerang Bambang Purwanto berharap, ABA sebagai pabrik baru dengan volume kebutuhan yang cukup besar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan produksi.

Baca juga: Kisah Sukses Eropa Produksi Keramik Terdekarbonisasi

“(Kami berharap) industri lainnya dapat mengikuti (langkah) dengan menggunakan gas bumi untuk menopang produksi dan meningkatkan daya saing. Gas bumi yang relatif lebih murah dan ramah lingkungan, memberikan peluang bagi ABA untuk menjadi industri berkelanjutan,” imbuh Bambang.

Menurutnya, produk yang dihasilkan oleh ABA dapat memenuhi permintaan baja dari pelanggan secara signifikan, sehingga dapat berkontribusi dalam menjaga keseimbangan perdagangan Indonesia.

Dampak positif tersebut juga diharapkan memberikan nilai tambah yang besar bagi perekonomian Indonesia.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ABA yang telah memberikan kepercayaan kepada PGN sebagai penyuplai gas bumi untuk operasionalnya. Hal ini menjadi booster bagi kami untuk meningkatkan performa dalam menjalankan bisnis utilisasi gas bumi untuk industri,” ujar Bambang.

Baca juga: PGN Sampaikan Upaya Strategis Pengelolaan Gas Bumi Nasional melalui Public Expose 2023

Sebagai informasi, penyaluran gas bumi ke ABA menambah portofolio PGN di wilayah Jawa Bagian Barat yang dikelola oleh SOR II, terutama di area Tangerang.

PGN area Tangerang mengelola jaringan pipa gas sepanjang 808 kilometer (km).

Jumlah pelanggan gas di Tangerang mencapai 47.102 pelanggan, yang mencakup rumah tangga, pelanggan kecil atau usaha kecil, dan pelanggan komersial industri.

Selama 2023, PGN area Tangerang berhasil menyalurkan gas bumi sebanyak 67,99 billion british thermal unit per day (BBTUD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com