Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Ingin Jadi Pemain Global Industri "Green Ammonia"

Kompas.com - 05/12/2023, 19:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) secara grup memiliki kapasitas produksi amonia mencapai 7 ton per tahun.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menilai, hal ini memperkuat potensi perseroan untuk menjadi pemain utama pada industri ini. Terlebih, perseroan juga merencanakan akan mengembangkan perusahaan menjadi industri pupuk dan petrokimia global yang terintegrasi ke depannya.

"Pupuk Indonesia berpotensi besar menjadi global player pada industri green ammonia, terlebih dengan posisi strategis Indonesia yang dapat menjadi hub green hydrogen dan green ammonia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Pupuk Indonesia Teken Perjanjian Pengembangan Green Hydrogen dan Green Ammonia di Gresik

Ilustrasi pabrik amonia.SHUTTERSTOCK/YARM_SASHA Ilustrasi pabrik amonia.

Dia menjelaskan, pengembangan green hydrogen dan green ammonia menjadi semakin relevan karena kebutuhan clean ammonia untuk energi diprediksi akan meningkat signifikan.

Selain itu, keberadaan green ammonia juga dapat mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk. Pasalnya, amonia merupakan bahan baku utama pupuk urea, pupuk NPK, hingga pupuk ZA.

Dalam merealisasikan itu, perseroan menggandeng PT PLN (Persero) untuk memperluas kerjasama pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia di Indonesia.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama terkait ekosistem green hydrogen dan green ammonia terintegrasi di kawasan industri PT Pupuk Kujang.

Baca juga: Pupuk Indonesia Ajak Mahasiwa Pertanian Jadi Pendamping Petani

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com