Harga Cabai hingga Kangkung Picu Inflasi di Batam dan Tanjungpinang

Kompas.com - 07/12/2023, 12:23 WIB

Hadi Maulana,

Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Hadi Maulana

Penulis

Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Lihat Foto

Meski saat ini harga daging dan cabai mulai stabil, namun harga komoditas sayur-mayur di sejumlah pasar tradisional di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mulai melonjak.(KOMPAS.COM/HADI MAULANA)

Kepala Kantor Perwakilan (Kpw) BI Kepri, Suryono mengatakan Inflasi Batam dan Tanjungpinang Disebabkan oleh Kenaikan Harga Cabai Rawit dan Cabai Merah serta Bayam dan Kangkung, namun demikian secara tahun kalender, inflasi gabungan, yakni Batam dan Tanjungpianng tersebut tercatat sebesar 2,31 persen (ytd) dan merupakan yang terendah ke-4 di Sumatera.

BATAM, KOMPAS.com - Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Kepulauan Riau (Kepri) , yakni Batam dan Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 0,76 persen secara bulanan atau month to month (mtm).

Bahkan secara tahun kalender atau year to date (ytd), inflasi di Batam dan Tanjungpianng tercatat sebesar 2,31 persen (ytd) dan merupakan yang terendah keempat di Sumatera.

Secara spasial, Batam dan Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,76 persen (mtm) dan 0,69 persen (mtm).

KOMPAS.COM/HADI MAULANA Kepala Kantor Perwakilan (Kpw) BI Kepri, Suryono mengatakan Inflasi Batam dan Tanjungpinang Disebabkan oleh Kenaikan Harga Cabai Rawit dan Cabai Merah serta Bayam dan Kangkung, namun demikian secara tahun kalender, inflasi gabungan, yakni Batam dan Tanjungpianng tersebut tercatat sebesar 2,31 persen (ytd) dan merupakan yang terendah ke-4 di Sumatera.

"Dengan demikian, secara tahunan, gabungan Batam dan Tanjungpinang mencatatkan inflasi sebesar 3,44 persen (secara tahunan atau year on year/yoy) atau masih terkendali berada dalam kisaran target inflasi nasional,” kata Kepala Kantor Perwakilan (Kpw) BI Kepri, Suryono di Batam Centre, Kamis (7/12/2023).

Suryono menjelaskan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi gabungan Tanjungpinang dan Batam didorong oleh beberapa kelompok, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

“Komoditas utama penyumbang inflasi tersebut yakni kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, bayam, dan kangkung,” ungkap Suryono.

Selain itu, kelompok transportasi juga menyumbang andil inflasi sebesar 0,06 persen didorong kenaikan tarif angkutan udara, namun relatif lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang memiliki andil O,18 persen.

Inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepri dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Menurut Suryono, pada November 2023, TPID telah melaksanakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kabupaten Kota, disertai dengan koordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID.