JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi sektor yang tengah digandrungi oleh para investor, dari dalam maupun luar negeri.
Menurutnya, saat ini para investor tengah gencar menempatkan dananya di perusahaan atau proyek yang berkaitan dengan ekonomi hijau (green economy) atau ekonomi biru (blue economy).
Salah satu sektor EBT yang sedang digemari oleh investor adalah panas bumi atau geotermal, tercermin dari pergerakan saham emiten yang bergerak di sektor tersebut.
"Misalnya yang berkaitan dengan geotermal. Geotermal baru mungkin berapa, satu dua bulan ini melompat banyak saham, di bursa kita, melompat sampai 7 kali, melompat sampai 10 kali," tutur dia, dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023, di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Selain sektor panas bumi, Kepala Negara menjelaskan, sektor pembangkit energi ramah lingkungan lain, seperti panel surya dan pembangkit listrik tenaga air juga akan semakin diminati oleh investor ke depannya.
"Ini investasi-investasi ke depan yang menjanjikan," ujarnya.
Jokowi menjelaskan, tingginya minat investor terhadap sektor EBT selaras dengan orientasi sejumlah negara yang sudah mengedepankan aspek keberlanjutan dalam penggunaan barang dan jasa.
Baca juga: Jadi Tantangan Transisi Energi di RI, Lokasi Potensi EBT Jauh dari Pusat Demand Listrik
"Ke depan akan sangat sulit produk-produk yang berkaitan dengan tidak ramah lingkungan bisa diterima di banyak negara," katanya.