Mengantisipasi Kerugian Kejahatan Digital dengan Asuransi Siber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerugian finansial akibat kejahatan digital atau serangan siber terus meningkat dewasa ini. Masyarakat dapat menanggulangi risiko akibat serangan siber dengan menggunakan asuransi siber.

Salah satu perusahaan asuransi yang menyediakan produk tersebut adalah PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (Tokio Marine).

Head of Product Development Tokio Marine Indonesia Djoko Mulyono mengatakan, asuransi siber akan mengganti nominal kerugian yang dialami oleh tertanggung yang disebabkan oleh serangan siber.

Baca juga: Mengenal Asuransi Ban, Perlindungan Tambahan untuk Kendaraan Bermotor

SHUTTERSTOCK/DEEMERWHA STUDIO Ilustrasi asuransi.

Produk ini juga memberikan perlindungan untuk serangan elektronik dan biaya kerugian usaha apabila sistem mengalami gangguan siber.

Sebagai contoh, salah satu cakupan dari asuransi siber ini adalah terkait risiko pemerasan siber. Misalnya laptop nasabah tidak dapat diakses karena serangan siber.

Kemudian, muncul ancaman dari penyerang siber yang menjanjikan akan membuka akses laptop asal korban membayar Rp 3 juta.

Baca juga: OJK Bakal Buru Aset Asuransi Gagal Bayar sampai Luar Negeri

"Ada yang seperti itu, memang nilai yang dikeluarkan oleh tertanggung dalam rangka mengembalikan perangkatnya, tetapi ada juga nilai yang diasesmen perusahaan," kata dia dalam konferensi pers PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, Rabu (13/12/2023).

Dalam melakukan asesmen nilai pertanggungan, Tokio Marine memiki keahlian khusus yang didukung oleh IT forensik. Dalam produk personal siber, Tokio Marine juga didukung oleh perusahaan asuransi luar negeri yang memiliki kapasitas di bidang siber.