JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan masih akan menghadapi beragam tantangan meskipun dalam tren pertumbuhan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto mengibaratkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan seperti mendaki gunung.
"Bisa dianalogikan, ke depan pertumbuhan ekonomi adalah pendakian gunung, Pak Presiden, karena tantangannya semakin berat," kata dia dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024, Jumat (22/12/2023).
Baca juga: Ekonom: Penyaluran Kredit Harus Naik 20 Persen agar Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen
Airlangga juga menganalogikan inflasi sebagai hujan saat mendaki gunung.
"Karena kalau kita naik gunung cuacanya hujan maka jalan jadi licin, itu semakin berat. Oleh karena itu, oksigen tipis. Kita perlu menyatukan langkah," imbuh dia.
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan, ekonomi Indonesia tetap dapat tumbuh stabil di kisaran 5 persen di tengah ketidakpastian global.
Di sisi lain, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap akan terjaga di level 5 persen sampai 2026.
Baca juga: Proyeksi Isu Ekonomi Debat Cawapres 22 Desember, dari Pertumbuhan Ekonomi sampai Penerimaan Pajak
"Kita di atas rata-rata pertumbuhan (ekonomi) negara maju dan berkembang," imbuh dia.
Selain itu, Indonesia disebut dapat mengembalikan tingkat inflasi sesuai sasaran.
Sementara, rasio utang Indonesia disebut berada di rasio yang aman yakni 38 persen, atau lebih rendah dari batas rasio 40 persen.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya