Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirNav Upayakan Penghapusan Utang Maskapai yang Berhenti Beroperasi

Kompas.com - 29/12/2023, 16:04 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (LPPNPI) atau AirNav Indonesia tengah berupaya menghapus utang maskapai-maskapai yang sudah tidak beroperasi.

Direktur Utama Airnav Indonesia Polana B. Pramesti mengatakan, penghapusan utang ini dilakukan lantaran maskapai-maskapai yang sudah bangkrut atau tidak beroperasi sudah tidak mungkin lagi melunasi utang mereka ke AirNav Indonesia.

Namun dia bilang, penghapusan utang ini tidak mudah karena harus melalui proses yang cukup panjang.

Baca juga: AirNav Indonesia Layani 33.191 Penerbangan Selama Libur Natal 2023

"Itu akan diupayakan di tahun 2024 untuk melakukan penghapusan utang, sehingga utangnya bisa berkurang dan kewajiban," ujarnya saat media gathering di Upper Clift Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/12/2023).

Dia menyebutkan beberapa maskapai-maskapai yang utangnya akan dihapus. Di antaranya ialah Xpress Air yang berhenti beroperasi sejak 2021 dan Batavia Air yang berhenti sejak 2013.

"Beberapa airlines yang sudah pailit, sudah tutup, misalnya Xpress Air, Batavia Air, ada beberapa airlines yang sudah tidak mungkin kita tagih, itu akan dilakukan proses untuk penghapusan utang," ucapnya.

Baca juga: Bandara Husein Mulai Layani Penerbangan Bandung-Jakarta dan Bandung-Pangandaran dengan Susi Air

Mengutip Kontan.co.id, total piutang perusahaan sebesar Rp 1,52 triliun dari sejumlah maskapai nasional maupun internasional selama 2018 sampai kuartal II-2023.

Porsi dari total piutang tersebut sebanyak 76 persen maskapai domestik dan 24 persen maskapai asing.

Besaran piutang AirNav Indonesia tercatat terus mengalami peningkatan. Misalnya pada 2018 hanya sebesar Rp 819 miliar, kemudian pada 2019 meningkat menjadi Rp 912 miliar, dan pada akhirnya pada kuartal III-2023 melonjak mencapai Rp 1,52 triliun.

Baca juga: INACA Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat 2023 Tak Capai Target

Adapun sejumlah maskapai domestik yang masih memiliki tunggakan kepada AirNav antara lain Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, Batik Air, Super Air Jet hingga Susi Air.

Sementara itu, terdapat 16 maskapai asing yang juga memiliki tunggakan kepada AirNav namun sudah tidak lagi beroperasi, misalnya saja Indonesia Air Asia Extra, Sky Aviation, Air Born Indonesia hingga Tiger Air.

Baca juga: Candaan Bom di Pesawat, Iseng Berujung Fatal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com