KOMPAS.com - Elastisitas permintaan dan penawaran adalah konsep ekonomi yang mengukur sejauh mana jumlah barang atau jasa yang diminta atau ditawarkan akan berubah sebagai respons terhadap perubahan dalam harga.
Elastisitas ini memberikan gambaran tentang sensitivitas konsumen dan produsen terhadap perubahan harga.
Mengutip laman LMS-SPADA Kemendikbud, dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan variabel lainya.
Dengan kata lain, teori elastisitas permintaan dan penawaran mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga pada suatu barang atau jasa.
Baca juga: Apa Itu Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan, di mana jika suatu harga barang menjadi naik maka kuantitas suatu barang akan menjadi turun dan apabila harga suatu barang turun, maka kuantitas barang tersebut akan naik.
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan.
Ketika harga sebuah barang naik, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya menurun sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli.
Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga.
Singkatnya Elastisitas permintaan adalah istilah dalam dunia ekonomi untuk menggambarkan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga dari barang tersebut.
Elastisitas permintaan juga dikatakan sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan dari perubahan jumlah permintaan barang apabila terjadi perubahan harga barang.
Baca juga: Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran
Sebagai contoh, adanya penurunan harga dari suatu produk, entah itu barang atau jasa, maka hal ini berimbas pada meningkatnya jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut.
Ed = (ΔQ/Q) / (ΔP/P)
atau
Es = Persentase jumlah barang diminta / Persentase perubahan harga
Es = (ΔQ/Q) / (ΔP/P)