Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Hijau, Saham Nvidia, Apple, Amazon, hingga Alfabet Bangkit

Kompas.com - 09/01/2024, 07:08 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (9/1/2024) waktu setempat atau pagi WIB. Sentimen suku bunga The Fed mendorong bullish pergerakan saham-saham teknologi.

Perdagangan saham pada hari Senin menujukkan upaya Wall Street untuk pulih dari minggu yang sulit. S&P 500 naik 1,41 persen menjadi berakhir pada level 4.763,54, dan Nasdaq Komposit melonjak 2,2 persen menjadi ditutup pada 14.843,77. Sementara indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 216,9 poin (0,58 persen) ditutup pada level 37,683.01.

Sepanjang perdagangan, investor memborong saham - saham teknologi, yang sebelumnya sempat mengalami penurunan 4 persen pada pekan lalu. Kenaikan harga saham teknologi juga disebabkan karena imbal hasil Treasury AS yang turun.

Baca juga: Data Ketenagakerjaan AS Beri Angin Segar ke Wall Street

Saham Nvidia melonjak 6,4 persen, mencapai titik tertinggi sepanjang masa, dan Amazon naik hampir 2,7 persen yang membantu Nasdaq naik lebih tinggi. Saham Alfabet menguat 2,3 persen, dan Apple bertambah 2,4. Sementara itu, ETF Semikonduktor VanEck (SMH) melonjak 3,5 persen dan menjadi hari terbaiknya sejak November.

Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun mengalami penurunan atau kehilangan sekitar 3 basis poin dan diperdagangkan pada level 4,012 persen.

Saham Boeing jadi pemberat kenaikan Indeks Dow. Saham perusahaan penerbangan itu turun 8 persen menyusul penghentian sementara puluhan pesawat Boeing 737 Max 9 untuk inspeksi. Ini menyusul insiden jendela copot yang terjadi pada maskapai Alaska Airlines. Pada jam perdagangan, Indeks Dow sempat turun lebih dari 200 poin sebelum melakukan pemulihan.

“Saya pikir ini masih tahun baru, pasar (bisa) bullish tapi ada risiko dibaliknya,” kata kepala strategi teknis di LPL Financial Adam Turnquist mengutip CNBC.

"Kerugian minggu lalu ditambah dengan pergerakan imbal hasil Treasury AS 10 tahun pada hari Senin telah memberikan investor kepercayaan diri untuk kembali ke saham teknologi,” tambahnya.

“Cerita sederhananya adalah saham-saham mengalami overbought dan imbal hasil oversold, dan sekarang kita mempunyai alasan kenaikan tersebut. Tidak ada yang terlalu mengkhawatirkan pada saat ini,” lanjut dia.

Wall Street mengalami penurunan pada minggu pertama 2024 dan dalam 10 minggu terakhir karena saham-saham teknologi berkapitalisasi besar seperti Apple berkinerja buruk, dan imbal hasil Treasury AS naik. Dow turun 0,59 persen, dan S&P 500 turun 1,52 persen pekan lalu. Nasdaq Komposit membukukan kinerja mingguan terburuknya sejak September 2023 dengan penurunan 3,25 persen.

Minggu ini, para pedagang akan mendapatkan kejelasan yang lebih besar terkait jalur penurunan suku bunga Federal Reserve. Indeks harga konsumen bulan Desember akan dirilis pada hari Kamis, diikuti oleh indeks harga produsen pada hari Jumat.

Pergerakan pasar akan bergantung pada angka-angka tersebut. Hal ini juga menjadi penantian bank sentral, yang menunjukkan apakah bahwa kebijakan selama ini mampu menurunkan inflasi ke target 2 persen.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Melemah di Akhir Sesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com