Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Nelayan Tembus 105, Menteri KKP: Tetap Masih Miskin...

Kompas.com - 11/01/2024, 07:04 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, nilai tukar nekayan di tahun 2023 mencapai 105,40 dan nilai tukar pembudidaya ikan mencapai 104,92.

Ia mengatakan, capaian tersebut belum merepresentasikan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya.

"Itu tetap masih miskin, itu ada rumusan, rumusannya itu kalau kita isi angka-angkanya itu ujungnya miskin," kata Trenggono dalam acara Outlook dan Program Prioritas KKP 2024 di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Baca juga: Menteri KKP: Indonesia Masih Ketergantungan Impor Pakan Ikan 

Trenggono mengatakan, para nelayan dan pembudidaya baru bisa dinyatakan sejahtera bila nilai tukarnya mencapai angka 200-300.

Ia mengatakan, angka tersebut bisa dicapai melalui intervensi pemerintah lewat beberapa program, salah satunya pembangunan kampung nelayan.

"Pembangunan kampung nelayan maju, kita ubah total seperti di Biak, beberapa media ikut peresmian bapak Presiden jelas sekali ada sarana dermaga yang layak, ada pabrik es yang pas untuk kepentingan satu kampung," ujarnya.

Lebih lanjut, Trenggono mengatakan, apabila intervensi pemerintah tersebut dilakukan di sejumlah daerah, produksi perikanan akan semakin meningkat.

"Saat ini produksi perikanan mencaapai 24,74 juta ton, dan target 2024 mencapai sebesar 30,85 juta ton," ucap dia.

Baca juga: Nelayan Makin Sulit Tangkap Ikan, KKP Dorong Aturan Penangkapan Ikan Berbasis Kuota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com