Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Pengertian Resesi Ekonomi dan Dampaknya

Kompas.com - 18/02/2024, 00:14 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang secara tak terduga jatuh ke jurang resesi setelah pertumbuhan ekonominya menyusut selama dua kuartal berturut-turut.

Dikutip dari BBC, produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi Jepang mengalami kontraksi yang lebih buruk dari perkiraan sebesar 0,4 persen dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal ini terjadi setelah pertumbuhan ekonomi Jepang menyusut sebesar 3,3 persen pada kuartal sebelumnya.

Baca juga: Tips Memilih Instrumen Investasi agar Terhindar dari Kerugian

Masuknya perekonomian Jepang ke dalam jurang resesi diyakini bakal berdampak terhadap ekonomi Indonesia. Pasalnya, Jepang merupakan salah satu negara mitra dagang utama Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-4 Indonesia. Pada Januari lalu, nilai ekspor Indonesia ke Negeri Sakura mencapai 1,46 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 22,78 triliun.

Lalu, apa itu resesi dan seperti apa dampaknya? 

Baca juga: Proyek KPBU Proving Ground Bekasi Ditargetkan Soft Launching September 2024

Pengertian resesi

Resesi ekonomi atau resesi adalah periode saat terjadi penurunan roda perekonomian yang ditandai dengan melemahnya produk domestik bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut.

Resesi ekonomi ditandai dengan kenaikan tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan terjadinya kontraksi di pendapatan manufaktur untuk periode waktu yang panjang. 

Dalam pengertian lain, resesi ekonomi adalah pelambatan atau kontraksi besar dalam kegiatan ekonomi.

Dikutip dari The Balance, resesi artinya penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung dalam beberapa bulan, umumnya dalam tiga bulan lebih

Sejumlah indikator yang bisa digunakan suatu negara dalam keadaan arti resesi antara lain terjadi penurunan pada PDB, merosotnya pendapatan riil, jumlah lapangan kerja, penjualan ritel, dan terpuruknya industri manufaktur.

Baca juga: Cara Mengatasi Token Listrik Gagal Masuk ke Meteran

Dampak resesi ekonomi

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, dampak dari resesi ekonomi adalah adanya perlambatan ekonomi yang akan membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya.

Hal ini mendorong kenaikan pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan, beberapa perusahaan mungkin mengalami kebangkrutan.

Selain itu, kinerja instrumen investasi juga akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya dalam bentuk investasi yang aman.

Baca juga: Redam Dampak Resesi Jepang, Pemerintah Perluas Akses Pasar Perdagangan

Ekonomi yang semakin sulit pasti berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat. Dalam kondisi ini, mereka akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.

Bagi pemerintah, dampak dari resesi ekonomi adalah pinjaman pemerintah akan melonjak tinggi. Sebab, pemerintah di setiap negara membutuhkan dana yang cukup untuk membiayai berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan upaya pembangunan negara.

Sumber pendapatan negara yang berasal dari pajak dan nonpajak juga menjadi sangat rendah. Sebab saat resesi, pekerja menerima penghasilan lebih rendah, sehingga pemerintah menerima pajak penghasilan yang lebih rendah.

Baca juga: Digitalisasi Astra Agro Mempermudah Mitra Atur Jadwal Kirim Sawit ke Pabrik

Di sisi lain, pembangunan tetap dituntut untuk terus dilakukan di berbagai sektor pemerintahan termasuk dalam menjamin kesejahteraan rakyatnya.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan pengeluaran pemerintah dalam hal pembayaran kesejahteraan rakyat, seperti tunjangan atau bantuan sosial, subsidi, dan lain sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com