Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI: Pemilu Satu Putaran Tidak Berpengaruh pada Kenaikan Jumlah Investor

Kompas.com - 19/02/2024, 20:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyatakan, proses Pemilu (Pemilu) yang kemungkinan hanya akan berlangsung satu putaran, tidak memiliki pengaruh pada kenaikan jumlah investor.

“Terlepas apakah pemilu ini berlangsung satu putaran atau dua putaran, harusnya tidak berpengaruh pada aktivitas kegiatan bursa untuk mencapai target investor,” kata Jeffrey di BEI, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Jeffrey bilang, pihaknya tetap menargetkan pertumbuhan investor mencapai 2 juta SID di akhir tahun. Hingga Januari 2024, BEI mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 12,3 juta SID.

Baca juga: BEI Targetkan Transaksi SPPA Rp 140 Triliun

Dia merinci, sejak awal tahun jumlah investor baru di pasar modal sudah bertambah 170 investor. Sementara itu, per Desember 2023, jumlah investor sebanyak 12,16 juta.

Sebelumnya, Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy memproyeksikan pemilihan umum (pemilu) yang berjalan satu putaran dapat memberi sentimen positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Dia bilang IHSG akan terus menanjak dan bisa menutup tahun di atas 8.150.

"Sektor-sektor yang biasanya mempunyai performa cukup baik setelah pemilu antara lain, industrial estate dan juga infrastruktur, dalam hal ini kami menyukai emiten-emiten semen," kata Isfhan Rabu (7/2/2024).

Sementara itu, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan, pasar saham akan berjalan dalam jalur pertumbuhan ketika pemilihan presiden (pilpres) 2024 berjalan satu putaran.

Baca juga: Prediksi Ekonomi RI di Bawah Kepemimpinan Prabowo-Gibran, Ekonom: Tak Jauh Beda dari Jokowi...

Menurut dia, pasar saham akan tetap bergerak pada jalur positif ketika tidak banyak terjadi perubahan kebijakan.

"Siapapun presidennya asalkan memang kebijakan itu perubahannya tidak terlalu drastis atau manuvernya tidak terlalu jungkir balik itu sebenarnya akan tetap positif ke market," kata dia dalam Market Outlook, Rabu (20/12/2023).

Ia menambahkan, pelaku bisnis pada dasarnya khawatir dengan ketidakstabilan. Ketika pilpres terjadi lebih dari satu putaran, itu akan menjadi kekhawatiran investor.

Oleh karena itu, semakin cepat presiden terpilih pasar saham akan semakin cepat bergerak di jalur pertumbuhan.

"Pasar saham bullish-nya lebih cepat mengekor ke perdagangan dari bursa saham Amerika Serikat," ucap dia.

Baca juga: Pilpres Berpotensi 1 Putaran, Konsumsi Masyarakat Belum Langsung Ngegas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com