Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai November 2024, Kartu MTT MRT Jakarta Tidak Bisa Digunakan Lagi

Kompas.com - 21/02/2024, 06:28 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) akan menghentikan fitur isi ulang (top up) dan operasional kartu jelajah berganda (multi trip ticket/MTT) pada November 2024.

Sebagai informasi, kartu MTT merupakan produk uang elektronik milik MRT Jakarta yang dapat digunakan untuk pembayaran tiket MRT Jakarta di stasiun.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Mega Tarigan mengatakan, sejak November dan Desember 2023 pihaknya sudah melakukan pembatasan penjualan kartu baru dan sosialisasi kepada para pengguna.

Baca juga: Kembangkan Jaringan Gas di Kawasan Transit MRT, PGN dan PT MRT Jakarta Berkolaborasi

Meski demikian, hingga saat ini kartu MTT tersebut masih dapat digunakan pengguna untuk pembayaran tiket atau tap in/out di stasiun MRT Jakarta. Pengguna juga masih bisa mengisi ulang saldo jika saldo kurang.

"Sampai sekarang masih bisa digunakan, namun di November 2024 itu sudah tidak ada lagi," ujarnya saat Forum Jurnalis MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Dia menekankan, penghentian operasional ini hanya berlaku utuk MTT milik MRT Jakarta.

Baca juga: Fokus Bangun Jalur Baru, Dirut MRT Jakarta Belum Berencana Naikkan Tarif

Sementara produk uang elektonik dari BCA (flazz), Bank DKI (jakcard), BNI (tapcash), Bank Mandiri (e-money), dan BRI (brizzi) masih tetap bisa digunakan untuk pembelian tiket MRT Jakarta

"Jadi untuk sunsetting (penghentian) tadi memang hanya produk MRT saja, sedangkan kartu bank lainnya ada 5 kartu itu masih bisa tetap digunakan di fasilitas MRT," jelasnya.

Baca juga: Intip Pengerjaan Proyek MRT Jakarta Fase 2A Monas

Alasan Kartu MTT Dihentikan

Mega mengungkapkan, penghentian operasional kartu MTT MRT Jakarta dilakukan lantaran perusahaan akan memfokuskan bisnis digital melalui aplikasi MyMRTJ.

"Ke depan ini memang strategi MRT akan bergerak ke arah digital. Salah satu poros bisnis kami juga adalah urban platformers di situ pemilihan bahwa dunia akan semakin bergerak digital," ucapnya.

Selain itu, perusahaan juga melihat tren penggunaan kartu uang elektronik ke depannya akan berkurang seiring dengan penerapan sistem pembayaran tol nontunai nirsentuh (multi lane free flow/MLLF) yang saat ini penerapannya masih dalam tahap uji coba.

Baca juga: MRT Jakarta Buka Suara Terkait Dugaan Suap SAP

"Pengguna kartu uang elektronik paling besar berkembang sejak kartu tol. Tapi sekali project (MLFF) ini sukses diimplementasikan, maka pengguna kartu uang elektronik akan berkurang," ungkapnya.

"Kita melihat dari KCI (operator KRL Jabodetabek) juga bergerak ke arah yang sama, berkembang ke bisnis digital," tuturnya.

Baca juga: Isi Ulang dan Beli Kartu MRT Jakarta Kini Bisa Gunakan Mastercard

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com