Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Tak Terdengar, Bagaimana Kelanjutan Rencana MRT Jakarta Akuisisi KAI Commuter?

Kompas.com - 11/01/2024, 22:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana PT MRT Jakarta (Perseroda) mengakuisisi PT KAI Commuter (KCI) masih belum menemukan titik terang sejak pertama kali dibicarakan pada 2019.

Berdasarkan catatan Kompas.com, rencana ini dilatarbelakangi oleh Rapat Terbatas (ratas) Presiden pada 8 Januari 2019. Dalam ratas tersebut, diputuskan untuk mengintegrasikan transportasi publik di Jabodetabek dengan satu otoritas.

Direktur Utama PT KAI Commuter Indonesia Asdo Artriviyanto mengatakan, pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai rencana akuisisi ini.

Baca juga: Dua Sumber Dana KCI untuk Beli KRL Baru dan Peremajaan KRL Lama

"Kita belum bicara ke situ (akuisisi), pemerintah belum menanyakan juga ke arah situ," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Pusat KCI, Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Dia menjelaskan, saat ini pemerintah justru tengah fokus mengintegrasikan moda-moda transportasi di DKI Jakarta, mulai dari akses penguhubung antar moda sampai integrasi sistem pembayaran.

Hal ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin agar setiap moda transportasi di Jakarta saling terintegrasi.

Baca juga: Bakal Impor 3 KRL Baru Tahun Ini, KCI Jajaki 5 Perusahaan Manufaktur Luar Negeri

Dia mencontohkan dari sisi pembayaran, KCI telah berhasil mengintegrasikan kartu multi trip (KMT) yang semula hanya bisa digunakan untuk pembayaran KRL Jabodetabek, kini juga digunakan untuk pembayaran TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jabodebek, hingga LRT Jakarta.

"Jadi sudah enggak pusing-pusing lagi. Termasuk kenapa orang lebih suka menggunakan KMT? Karena tidak ada biaya seperti di perbankan. Kalau dia punya saldo di situ Rp 10.000 atau Rp 15.000 ya bisa digunakan, karena tidak ada biaya seperti di perbankan," jelasnya.

Terakhir, pemberitaan rencana MRT Jakarta akuisisi KCI di Kompas.com ialah ketika Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat membenarkan bahwa pihaknya akan membeli sebagian saham PT KCI.

Baca juga: Libur Nataru Usai, KRL Jabodetabek Diperkirakan Bakal Mulai Dipadati Penumpang

"Saya lebih enak menyebutnya pembelian sebagian saham PT KCI ya," kata Tuhiyat dalam Forum Jurnalis di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Namun, kala itu MRT Jakarta masih menunggu keputusan terkait beban Public Service Obligation (PSO) yang akan ditanggung oleh Pemerintah.

"Kalau ratas mengatakan tanpa syarat diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, tetapi tidak demikian dalam implementasinya karena PT KCI ada nilai ekonomi," imbuh Tuhiyat.

Oleh karena itu ada tahap kajian dengan konsultan dengan hasil nilai tertentu yang sudah hampir disepakati.

Baca juga: Soal Rute KRL Diperpanjang hingga Karawang, Ini Kata Dirut KAI

Tuhiyat menegaskan, saham yang akan dibeli khusus untuk Commuterline di wilayah Jakarta saja, sementara untuk Solo-Yogyakarta tetap akan dikelola oleh PT KCI.

Saat itu ditargetkan penentuan beban PSO dan pembelian saham bisa beres pada 2023, mengingat rencana sudah dikemukakan sejak beberapa tahun lalu.

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta disebut mengalokasikan anggaran akuisisi PT KCI senilai Rp 100 miliar dalam APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2023.

Adapun pada awalnya anggaran untuk akuisisi ini adalah sebesar Rp 500 miliar. Namun, mengingat pembahasan dari kedua pihak masih berlangsung, anggaran yang dimasukkan ke dalam penyertaan modal daerah (PMD) untuk MRT Jakarta itu dipangkas.

Baca juga: Dirut KAI Pastikan PMN Rp 2 Trliun Cair Tahun Depan, untuk Beli KRL Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com