Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Ingatkan RI Berpotensi Rugi Rp 544 Triliun akibat Perubahan Iklim

Kompas.com - 22/02/2024, 13:45 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan, Indonesia berpotensi merugi hingga Rp 544 triliun akibat fenomena perubahan iklim.

Hal itu sebagaimana ditunjukan oleh studi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atau Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) untuk periode 2020-2024.

"Di Indonesia, @bappenasri mengestimasi kerugian dari dampak climate change mencapai Rp 544 triliun pada periode tahun 2020-2024," ujar Sri Mulyani dalam unggahan akun resmi Instagram-nya, dikutip Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Jepang dan Inggris Resesi, Sri Mulyani: Memang Ekonomi Mereka Sudah Lemah

Dalam studinya, Bappenas menyebutkan, potensi kerugian tersebut berasal dari kerugian pada pesisir dan laut senilai Rp 408 triliun, kemudian air senilai Rp 28 triliun, pertanian Rp 78 triliun, serta sektor kesehatan Rp 31 triliun. 

Oleh karenanya, Sri Mulyani bilang, Kementerian Keuangan bersama dengan seluruh kementerian dan lembaga (K/L) dan para pemangku kepentingan lain terus berupaya untuk mengatasi permasalahan iklim.

Dari sisi fiskal, Kementerian Keuangan berupaya mengatasi permasalahan iklim melalui climate budget tagging dalam pelaksanaan belanja negara, menciptakan instrumen sukuk hijau, hingga membangun Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

Baca juga: Jepang-Inggris Resesi, Sri Mulyani Ungkap Dampaknya ke RI

BPDLH telah mengelola dana lingkungan hidup sekitar 1,6 miliar dollar AS atau setara Rp 24 triliun hingga 2024, di mana sekitar 70 persen dana diperuntukan untuk sektor kehutanan dan lahan.

"BPDLH mengelola dana dengan berbagai instrumen pendanaan, mulai hibah, dana bergulir dan investasi, termasuk blended finance," kata Sri Mulyani.

Selain itu, berbagai upaya yang dilakukan Indonesia dalam mengatasi dan menyuarakan isu climate change telah mendapatkan pengakuan dan kompensiasi melalui Green Climate Fund (CGF) dan Result Based Payment dari upaya Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD+).

Baca juga: Curhat Pejabat Kemendag Sebagian Anggarannya Diblokir Sri Mulyani

Tercatat Indonesia telah menerima dana sebesar 103,8 juta dollar AS sebagai pembayaran kinerja melalui skema Result Base Payment (RBP) periode 2014-2016.

"Mari terus berupaya bersama mengatasi dampak climate change untuk kelestarian bumi serta keberlangsungan hidup umat manusia," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Kembali Berikan Diskon Pajak Mobil Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com