Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Kinerja Bank Syariah Sepanjang 2023, Siapa yang Paling Moncer?

Kompas.com - 05/03/2024, 23:43 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perbankan tanah air sudah merilis laporan keuangan yang ciamik menutup tahun buku 2023. Mulai dari sejumlah Bank Umum Syariah hingga Unit Usaha Syariah, keduanya mencatat pertumbuhan laba bersih yang positif.

Laba paling mentereng masih ditempati PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). BSI berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 5,7 triliun, naik 33,88 persen secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp 4,26 triliun.

Kinerja laba ini didorong oleh kinerja pertumbuhan penyaluran kredit dan DPK yang meningkat tahun lalu. Pembiayaan yang disalurkan BSI mencapai Rp 240,32 triliun, tumbuh 15,70 persen YoY, dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross membaik pada posisi 2,08 persen.

Baca juga: Cara Beli Investasi Sukuk Ritel SR020 di Aplikasi Bibit

Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI hingga Desember 2023 tercatat Rp 293,77 triliun, tumbuh 12,35 perrsen YoY. Dari jumlah tersebut, komposisi tabungan yang merupakan dana murah mencapai Rp 124,73 triliun atau 40 persen dari keseluruhan DPK.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi juga telah mematok kenaikan laba bersih di atas 30 persen tahun ini, diiringi dengan target pertumbuhan pembiayaan. Setidaknya BSI mematok target penyaluran pembiayaan tahun ini tumbuh di kisaran 16-19 persen.

Meski perolehan laba terbesar masih ditempati BSI, namun Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah menjadi pencetak pertumbuhan laba bersih tertinggi, yakni tumbuh hingga 110,5 persen YoY menjadi Rp 702,3 miliar pada 2023.

Baca juga: 5 Tips Menabung Emas untuk Pemula dengan Gaji UMR

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, kenaikan laba bersih ini ditopang oleh meningkatnya penyaluran pembiayaan sebesar 17,4 persen menjadi Rp 37,1 triliun dari Rp 31,6 triliun.

Peningkatan signifikan juga terjadi pada DPK BTN syariah yang tumbuh pesat sebesar 20,7 persen menjadi Rp 41,8 triliun pada tahun 2023, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 34,64 triliun.

Kinerja gemilang dari sisi penyaluran pembiayaan dan perolehan DPK tersebut, telah membuat posisi aset BTN syariah mengalami lonjakan sebesar 19,79 persen menjadi Rp 54,3 triliun pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 45,3 triliun.

Baca juga: Apa Itu Soft Saving, Tren Keuangan yang Populer di Kalangan Gen Z?

“Kenaikan aset BTN Syariah yang sudah lebih dari Rp 50 triliun ini, membuat perseroan memiliki kewajiban untuk melakukan spin off BTN Syariah dan mendirikan BUS yang akan dilaksanakan tahun ini,” kata Nixon.

Selanjutnya di posisi kedua ada UUS PT Maybank Indonesia Tbk yang berhasil mencatat pertumbuhan Laba Sebelum Pajak (PBT) sebesar Rp 504 miliar pada 2023. Angka ini tumbuh signifikan 66,8 persen dari sebelumnya Rp 302 miliar.

Pembiayaan yang disalurkan meningkat 14,4 persen menjadi Rp 30,24 triliun dari Rp 26,43 triliun, didukung oleh pembiayaan sektor UKM, Corporate Banking, dan Green Financing pada Unit Usaha Syariah.

Baca juga: Asosiasi Vape Klaim Tembakau Alternatif Alih Kebiasaan Merokok

Simpanan DPK juga tumbuh 16,7 persen menjadi Rp 35,07 triliun. Alhasil aset UUS meningkat 2,5 persen menjadi Rp 41,04 triliun dari Rp 40,04 triliun.

Sementara itu PT Bank BCA Syariah juga mencatatkan kinerja yang memuaskan dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 153,8 miliar menutup tahun buku 2023, capaian ini meningkat 30,8 peren YoY dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 117,6 miliar pada 2022.

Di sisi intermediasi, BCA Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 9 triliun, meningkat 18,8 persen YoY dari sebelumnya Rp 7,58 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com