Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Beri Harapan Suku Bunga Akan Turun Tahun Ini

Kompas.com - 07/03/2024, 07:10 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa ia memperkirakan suku bunga akan mulai turun tahun ini, namun belum siap untuk mengatakan kapan.

Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada kongres di Capitol Hill pada Rabu (6/3/2024). Powell mengatakan para pengambil kebijakan tetap memperhatikan risiko yang ditimbulkan oleh inflasi dan tidak ingin melakukan pelonggaran inflasi terlalu cepat.

“Dalam mempertimbangkan penyesuaian kisaran target suku bunga kebijakan, kami akan menilai dengan cermat data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko,” ujarnya mengutip CNBC.

“Komite berpendapat bahwa pengurangan kisaran target tidak akan tepat sampai komite memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2 persen,” jelas dia.

Baca juga: The Fed Tak Mau Buru-buru Turunkan Suku Bunga, Ini Alasannya

Pernyataan tersebut diambil secara verbatim dari pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal setelah pertemuan terbarunya, yang berakhir pada 31 Januari. Selama sesi tanya jawab dengan anggota Komite Jasa Keuangan DPR, Powell mengatakan bahwa pihaknya perlu melihat lebih banyak data sebelum menentukan arah suku bunga.

“Kami pikir karena kekuatan perekonomian dan kekuatan pasar tenaga kerja serta kemajuan yang telah kami capai, kami dapat mengambil langkah tersebut dengan hati-hati dan penuh pertimbangan serta dengan keyakinan yang lebih besar,” ujarnya.

“Ketika kami mencapai keyakinan itu, harapannya adalah kami akan mencapainya pada tahun ini. Kami kemudian dapat mulai menarik kembali pembatasan tersebut pada kebijakan kami,” lanjut dia.

Baca juga: Investor Masih Mencerna Pernyataan The Fed, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Saham - saham berbalik menguat ketika Powell berbicara, dimana Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik lebih dari 250 poin menjelang tengah hari. Imbal hasil Treasury sebagian besar turun karena obligasi acuan bertenor 10 tahun turun sekitar 0,3 poin persentase menjadi 4,11 persen.

Secara keseluruhan, pidato tersebut tidak memberikan pemahaman baru terhadap kebijakan moneter atau prospek ekonomi The Fed. Namun, komentar tersebut mengindikasikan bahwa para pejabat The Fed tetap khawatir mengenai laju inflasi, dan akan mengambil keputusan berdasarkan data yang masuk, bukan berdasarkan arah yang telah ditetapkan.

“Kami yakin bahwa suku bunga kemungkinan akan mencapai puncaknya dalam siklus pengetatan ini. Jika perekonomian berkembang secara luas seperti yang diharapkan, mungkin akan tepat untuk mulai mengurangi pembatasan kebijakan pada tahun ini,” kata Powell.

“Tetapi prospek perekonomian masih belum pasti, dan kemajuan menuju sasaran inflasi 2 persen masih belum terjamin,” lanjutnya.

Baca juga: Sinyal Negatif The Fed soal Suku Bunga Bikin Saham-saham di Wall Street Rontok


Ia kembali menekankan bahwa menurunkan suku bunga terlalu cepat bisa berisiko kalah dalam melawan inflasi dan kemungkinan harus menaikkan suku bunga lebih lanjut, sementara menunggu terlalu lama dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi.

Pasar secara luas berharap The Fed untuk melakukan pelonggaran secara agresif setelah 11 kenaikan suku bunga dengan total 5,25 poin persentase yang berlangsung dari Maret 2022 hingga Juli 2023.

Namun, dalam beberapa minggu terakhir, ekspektasi tersebut telah berubah menyusul beberapa pernyataan peringatan dari pejabat Fed. Pertemuan bulan Januari membantu memperkuat pendekatan hati-hati The Fed, dengan pernyataan yang secara eksplisit mengatakan bahwa penurunan suku bunga belum akan terjadi meskipun ada prospek pasar.

Saat ini, penilaian pasar berjangka mengarah pada pemotongan pertama yang dilakukan pada bulan Juni, bagian dari empat pengurangan tahun ini dengan total poin persentase penuh. Angka ini sedikit lebih agresif dibandingkan perkiraan The Fed pada bulan Desember yang memperkirakan tiga kali pemotongan suku bunga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com