Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Keuangan AJB Bumiputera yang Diminta Lepas Aset untuk Bayar Klaim Nasabah

Kompas.com - 12/03/2024, 13:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelepasan aset properti Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJB Bumiputera 1912) menjadi sorotan karena merupakan salah satu instrumen yang akan digunakan untuk membayar utang klaim terhadap nasabah.

Dilansir dari laporan keuangannya per 31 Januari 2024, total aset Bumiputera tercatat senilai Rp 10,39 triliun.

Angka tersebut turun 3,62 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 10,78 triliun.

Dari laporan keuangan tersebut, tecermin aset dominan Bumiputera sampai akhir Januari 2024 merupakan bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan untuk investasi senilai Rp 4,44 triliun.

Baca juga: Menanti Rencana Pelepasan Aset dan Bisnis Baru AJB Bumiputera 1912

AJB Bumiputera 1912 juga masih memiliki total utang sejumlah Rp 8,59 triliun. Jumlah itu turun 33,61 persen secara tahunan dibandingkan Januari 2023 yang mencapai Rp 12,94 triliun.

Perlu diperhatikan, dari jumlah tersebut utang klaim perusahaan berkontribusi senilai Rp 7,90 triliun.

Di sisi lain, AJB Bumiputera meraup pendapatan mencapai Rp 43,65 miliar pada Januari 2024.

Jumlah itu merosot 69,25 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 141,95 miliar.

Penurunan tersebut disebabkan oleh pendapatan premi yang juga merosot hingga 66,26 persen.

Tercatat, sampai Januari 2024 pendapatan premi AJB Bumiputera 1912 adalah Rp 34,66 miliar.

Adapun, pada Januari 2023 pendapatan premi Bumiputera masih ada di kisaran Rp 102,73 miliar.

AJB Bumiputera masih menelan rugi komprehensif senilai Rp 61,59 miliar pada Januari 2024.

Pada Januari 2023, AJB Bumiputera masih memperoleh laba komprehensif senilai Rp 215,24 miliar.

Dari sisi rasio solvabilitas, AJB Bumiputera 1912 memiliki risk based capital (RBC) sebesar -789,57 persen.

Baca juga: OJK Beri Waktu Sebulan ke Bumiputera untuk Revisi Rencana Penyehatan yang Realistik

Sedikit catatan, regulator memiliki aturan ambang batas RBC perusahaan asuransi sebesar 120 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com