Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relaksasi HET Beras Premium Tak Diperpanjang, Bapanas Pastikan Hanya Sampai 23 Maret 2024

Kompas.com - 13/03/2024, 23:17 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo memastikan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium tidak diperpanjang atau hanya berlaku sampai 23 Maret 2024.

"Enggak (relaksasi HET diperpanjang), malah PR tugas Komisi IV (DPR RI) disuruh duduk lagi untuk review," kata Arief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Arief mengatakan, apabila HET beras premium dievaluasi, sebaiknya penentuan harga baru tidak ditetapkan saat kondisi harga beras sedang naik.

Baca juga: HET Beras Premium Direlaksasi, Pedagang Sebut Bisa Atasi Gejolak Harga Beras

Menurut dia, kondisi saat ini tidak tepat untuk melakukan evaluasi dan review.

"Saya sampaikan ke forum (Komisi IV DPR) bahwa apabila kita menentukan suatu harga yang baru, kita review, bukan dalam kondisi seperti hari ini (harga beras naik), tapi dalam kondisi sudah normal. Kalau sekarang masih belum pas melakukan review," ujarnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, pemerintah memiliki dua perhatian dalam kondisi perberasan. Pertama, harga di tingkat petani atau Nilai Tukar Petani (NTP), Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP), dan harga ditingkat konsumen.

Ia mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa inflasi harus di bawah pertumbuhan ekonomi.

"Kalau pertumbuhan ekonominya 5,05 persen kemudian inflasi 2,75 persen, itu kan Indonesia salah satu negara yang bisa menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan inflasi," ucap dia.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberlakukan relaksasi harga eceren tertinggi (HET) beras premium dari semula Rp 13.900 per kilogram menjadi Rp 14.900 per kilogram.

Kenaikan berlaku hanya sementara mulai 10 Maret 2024 hingga 23 Maret 2024.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, kebijakan tersebut diimplementasikan guna menjaga stabilitas pasokan dan harga beras premium di tingkat konsumen.

Hal itu berdasarkan pertimbangan terhadap kondisi pasokan dan harga beras premium.

"Relaksasi HET beras premium ini berlaku sementara selama 2 minggu, sampai 23 Maret 2024. Setelah tanggal itu, harga beras premium kembali mengikuti HET sesuai Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nomor 7 Tahun 2023," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (10/3/2024)

Arief menuturkan, kebijakan relaksasi HET beras premium ini menyasar pada 8 wilayah. HET disesuaikan menjadi adanya selisih lebih Rp 1.000 per kilogram (kg) dibandingkan HET sebelumnya.

Baca juga: Pemerintah Berlakukan Relaksasi HET Beras Premium 10-23 Maret 2024

Pada wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan diberlakukan relaksasi HET beras premium menjadi Rp 14.900 per kg dari HET sebelumnya di Rp 13.900 per kg.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com